SOLOPOS.COM - Ilustrasi gelombang tinggi di pantai. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Prakiraan cuaca adanya gelombang tinggi disampaikan BMKG Cilacap.

Kanalsemarang.com, CILACAP-Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, Selasa (20/10/2015) sore, mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

“Peringatan dini gelombang tinggi ini berlaku mulai hari Selasa (20/10/2015), pukul 19.00 WIB, hingga Rabu (21/10/2015), pukul 19.00 WIB,” kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa berdasarkan pantauan satelit, tinggi gelombang maksimum 2-3 meter berpeluang terjadi di pantai selatan Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Yogyakarta.

Sementara tinggi gelombang 3-4 meter, kata dia, berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Cilacap hingga Yogyakarta.

Menurut dia, gelombang tinggi tersebut terjadi akibat peningkatan kecepatan angin yang bertiup dari arah timur hingga tenggara.

“Kecepatan angin yang bertiup di atas wilayah pantai berpeluang mencapai 16 knots sedangkan di wilayah Samudra Hindia mencapai 20 knots,” katanya.

Ia mengatakan bahwa peningkatan kecepatan angin tersebut akibat pengaruh dua badai yang muncul di wilayah utara ekuator, yakni di sekitar Filipina dan Samudra Pasifik.

Kendati demikian, dia memperkirakan pengaruh dua badai tersebut akan berangsur melemah dalam dua hari ke depan.

Terkait peringatan dini tersebut, Teguh mengimbau nelayan tradisional yang menggunakan perahu kecil berhati-hati dan tetap waspada saat melaut karena gelombang setinggi 3-4 meter dapat terjadi setiap saat.

Selain itu, kata dia, wisatawan yang berkunjung ke pantai diimbau untuk tidak berenang terutama di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas.

“Kami sudah informasikan peringatan dini gelombang tinggi ini kepada seluruh pengguna jasa kelautan di wilayah Jateng bagian selatan dan Yogyakarta,” katanya.

Salah seorang nelayan di Cilacap, Misngad mengakui bahwa gelombang mulai terlihat tinggi sejak dua hari terakhir.

Kendati demikian, dia mengaku tetap melaut karena saat sekarang sedang berlangsung musim panen.

“Kami berangkat melaut pada pagi hari saat gelombang masih tenang dan pulang menjelang siang sebelum gelombangnya meninggi. Sayang sekali kalau tidak melaut karena sekarang sedang banyak ikan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya