SOLOPOS.COM - Wehelmina S. E Pattipeilohy (dua kanan) dan Yanuar Surya Putra (dua kiri) saat berfoto bersama setelah sidang yudisium meraih gelar doktor di UKSW Salatiga, Senin (22/5/2023). (Solopos.com/Humas UKSW)

Solopos.com, SALATIGA — Dua mahasiswa Program Studi (Prodi) Doktor Manajemen (DM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga baru saja menerima kelulusan melalui yudisium yang diselenggarakan di Gedung Probowinoto, Senin (22/5/2023).

Keduanya yaitu Wehelmina S. E Pattipeilohy dan Yanuar Surya Putra yang merupakan lulusan ke-53 dan ke-54 Prodi DM. Keduanya lulus dengan menyandang predikat sangat memuaskan.

Melalui yudisium yang diselenggarakan, Wehelmina S. E Pattipeilohy memaparkan disertasi berjudul Desain Budaya Organisasi pada Masyarakat dengan Segregasi Sosial Tinggi: Studi Kearifan Lokal Pela Gandong di Maluku.

Pemaparan disertasi itu dilakukan di hadapan Promotor Prof. Christantius Dwiatmadja., SE., ME., Ph.D., ko-promotor Prof. John J.O.I Ihalauw, Ph.D., Ir. Lieli Suharti., MM., Ph.D. Lalu ada tim penguji Prof. Dr. Gatot Sasongko, SE, ME., Prof. Apriani Dorkas Rambu A, SE., M.Com., Ph.D., dan Albert Kriestian N.A.N., SE., MM., Ph.D.

Disampaikannya, perkembangan kearifan lokal tataran organisasi menjadi latar belakang dibuatnya disertasi dengan lokasi penelitian di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon dan beberapa rumah sakit rujukan pada beberapa kabupaten Ambon.

Ia menilai salah satu lapisan kuat yang dapat mempertemukan masyarakat pascakonflik adalah lapisan budaya.

“Budaya lokal atau kearifan lokal tersebut, yakni pela gandong menjadi suatu kesadaran terhadap nilai bersama sekaligus menjadi suatu rekonstruksi jembatan pemersatu sehingga terjadinya harmoni membangun perdamaian di Maluku,” terang Pendeta Gereja Kristen Maluku ini.

Adapun dampak dari internalisasi nilai kearifan lokal pela gandong pada organisasi jasa RSUD. Dr. M. Haulussy pada perilaku organisasi yang terdiri dari perilaku individu, perilaku kelompok, dan perilaku organisasi yang kemudian meningkatkan kinerja organisasi.

Pela gandong memiliki peran penting dalam membangun hubungan bersama serta membentuk interaksi pada rumah sakit sehingga tidak ada tembok pemisah.

Paparan disertasi juga disampaikan oleh Yanuar Surya Putra dihadapan Promotor Prof. Christantius Dwiatmadja, SE., ME., Ph.D., ko-promotor Prof. Dr. Gatot Sasongko, SE, ME., dan Ir. Lieli Suharti, MM, Ph.D.

Disertasi itu juga dipaparkan di hadapan tim penguji Prof. John J.O.I Ihalauw., Ph.D., Hari Sunarto, SE, MBA, Ph.D., dan Dr. Agus Sugiarto, S.Pd., MM.

Dosen yang menjabat sebagai Ketua Prodi Manajemen STIE AMA Salatiga ini menyelesaikan disertasinya yang berjudul Model Perilaku Kerja Inovatif pada Dosen Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Tengah dengan Pendekatan Keragaman Generasi.

Selain disertasi yang dihasilkannya, selama studinya Yanuar Surya Putra juga telah menyelesaikan 3 penelitian yang dipublikasikan.

Dalam paparan disertasinya, menurut ayah satu putri ini, dibutuhkan agility atau keuletan individu dalam organisasi untuk membangun perilaku kerja inovatif. Penelitian yang dibuatnya melibatkan dosen perguruan tinggi swasta yang ada di dalam lingkup Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jawa Tengah.

Menurutnya, pemberdayaan psikologis yang terbentuk dalam lingkup Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jawa Tengah akan mempengaruhi iklim keragaman generasi pada lingkup tersebut.

Hal itu dapat terjadi karena dosen merasa dapat mengembangkan diri, tanpa membedakan kelompok generasi.

“Hal yang paling penting dari sebuah perilaku kerja inovatif adalah bagaimana karyawan dapat mencari ide kreatif, kemudian mencari dukungan yang diakhiri dengan penerapan pada praktik kerja,” imbuhnya.

Menyambut kelulusan Wehelmina S. E Pattipeilohy dan Yanuar Surya Putra, Prof. Christantius Dwiatmadja menyatakan ucapan syukur dan juga apresiasinya.

Menurutnya, kriteria kelulusan doktor yaitu penelitian yang memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan, riset mengandung orisinalitas, serta dapat mengembangkan ilmu pengetahuannya.

Dekan FEB, Dr. Yefta Andi Kus Noegroho, S.E., M.Si., Akt., berharap pencapaian tertinggi dalam pendidikan Wehelmina S. E Pattipeilohy dapat dikembangkan bagi masyarakat serta dapat digunakan untuk karya pelayanan yang bermanfaat bagi sesama dan kemuliaan nama Tuhan.

Sementara itu, Ketua STIE AMA, Joko Pramono, SE, MM, Akt, CA., yang turut hadir dalam yudisium Yanuar Surya Putra mengungkap perasaan syukur dan bangganya atas kelulusan doktor dosen STIE AMA tersebut.

”Semoga bisa lebih termotivasi mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dosen milenial diharapkan mampu menyuguhkan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Dosen juga tidak menutup ruang gerak dan berpikir mahasiswa, selalu kreatif dan inovatif memberi pengajaran kepada mahasiswa,” katanya.

Rekomendasi
Berita Lainnya