Jateng
Rabu, 14 Januari 2015 - 19:50 WIB

PRODUKSI KOPI JAWA TENGAH : Eksportir Kopi Prediksi Produksi Jateng Bakal Meningkat

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanaman kopi. (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia/Rachman)

Ilustrasi tanaman kopi. (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia/Rachman)

Produksi kopi Jawa Tengah diyakini akan terus meningkat pada tahun ini. Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jawa Tengah yakin karena cuaca tahun ini mendukung produksi kopi 

Advertisement

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG– Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jawa Tengah memprediksi pada tahun ini produksi kopi meningkat seiring dengan cuaca yang sedang dalam kondisi baik.

“Cuaca saat ini sangat sesuai untuk tanaman kopi, sehingga kami berharap produksinya bisa meningkat dan volume ekspor juga bertambah,” kata Wakil Ketua AEKI Jateng Moelyono Soesilo seperti dikutip Antara, Rabu (14/1/2015).

Advertisement

Pihaknya menargetkan produksi kopi pada tahun ini meningkat hingga 35 persen jika dibandingkan tahun lalu. Jika tahun lalu petani di Jawa Tengah bisa panen antara 8,5-9 juta karung dengan masing-masing karungnya berisi 60 kg maka untuk tahun ini diharapkan bisa tercapai panen antara 11-11,5 juta karung.

Menurut dia, kopi merupakan salah satu komoditas yang sangat dipengaruhi oleh cuaca. Hujan dengan intensitas sedang yang terjadi pada awal tahun menandakan musim tersebut sangat baik bagi tanaman kopi.

“Kalau awal tahun lalu kan intensitas hujan sangat tinggi bahkan berakibat pada banjir di sejumlah daerah, kondisi ini tidak mendukung bagi tanaman kopi,” ucapnya.

Advertisement

Ia menuturkan, masa tanam kopi mulai dari proses keluarnya bunga hingga pemetikan membutuhkan waktu antara 9-10 bulan, jika selama masa tersebut cuaca tidak mendukung maka produksi akan merosot.

Intesitas hujan yang tinggi bisa berakibat pada gugurnya bunga kopi, sehingga produksi kopi akan turun.

“Kami berharap intensitas hujan tetap dalam kondisi sedang, sehingga selama masa tanam hingga panen mendatang kualitas kopi bisa terjaga,” ujarnya, berharap.

Ia mengemukakan, jika produksi kopi merosot maka berdampak pada harga kopi yang melambung. Oleh karena itu, dengan produksi yang meningkat diharapkan harga dari komoditas tersebut bisa kembali seperti semula.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif