SOLOPOS.COM - Siswanto, Ketua Kelompok Tani Sedyo Maju di Dusun Karongan, Jogotirto, Berbah, Sleman, menunjukkan tanaman padi yang terkena penyakit neck blast. (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Siswanto, Ketua Kelompok Tani Sedyo Maju di Dusun Karongan, Jogotirto, Berbah, Sleman, menunjukkan tanaman padi yang terkena penyakit neck blast. (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Produksi pangan di Jawa Tengah jadi perhatian Bank Indonesia untuk mendukung program ketahanan pangan. Bank Indonesia mengembangkan penanaman padi motode Hazton Patikraja

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

 

Kanalsemarang.com, PURWOKERTO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Jawa Tengah, mengembangkan penanaman padi dengan metode Hazton di Patikraja, Kabupaten Banyumas, guna mendukung ketahanan pangan.

“Sasaran yang kami tembak terutama pemberdayakan petani yang selama ini menjadi penggarap, tidak memiliki lahan yang luas,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Purwokerto Rahmat Hernowo di Purwokerto seperti dikutip Antara, Senin (30/3/2015).

Dalam hal ini, kata dia, pihaknya melakukan intervensi terkait bagaimana cara menanam padi di lahan yang tidak terlalu luas tetapi produktivitasnya tinggai.

Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan di Patikraja, kata dia, dari lahan yang biasanya hanya mampu memroduksi gabah rata-rata 4 ton per hektare, setelah menggunakan metode Hazton bisa mencapai 8,7 ton per hektare.

“Contoh yang satu ini cukup bagus. Jenis padinya mengikuti yang ada di situ tetapi metode tanamnya yang kita intervensi,” katanya.

Menurut dia, pihaknya akan mencoba mengembangkan metode Hazton tersebut di kabupaten lain yang masuk dalam wilayah kerja BI Purwokerto.

Lebih lanjut, Hernowo mengharapkan petani setempat nantinya akan mempunyai stok gabah maupun beras dengan membuat lumbung komunal.

Dengan demikian, kata dia, petani tidak akan kesulitan ketika menghadapi musim tanam berikutnya.

Disinggung mengenai kemungkinan BI Purwokerto akan memberikan bantuan lumbung komunal kepada petani, dia mengatakan bahwa hal itu akan dilakukan pada tahun 2015.

“Namun bulannya belum bisa kami nyatakan karena sekarang ini, kami sedang mencoba melakukan ‘penelitian’ awal,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya