Jateng
Senin, 4 September 2023 - 12:53 WIB

Produksi Sampah di Kota Semarang Capai 1.000 Ton/Hari

Ria Aldila Putri  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sampah berserakan di Tambakrejo Semarang. (Solopos.com/Ria Aldila Putri)

Solopos.com, SEMARANG — Produksi sampah di Kota Semarang, Jawa Tengah mencapai 1.000 ton per hari. Sebagian besar sampah-sampah tersebut berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan hanya sedikit yang dikelola masyarakat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, FX Bambang Suranggono, mengatakan produksi sampah mencapai 1.000 ton per hari itu terjadi sejak pascapandemi Covid-19.

Advertisement

“Jadi jumlah sampah setelah pandemi Covid-19 sekitar 1.000 ton sehari. Sekitar 70 persen dibawa ke tempat pembuangan akhir. Sedangkan 30 persen pengurangan sampah lewat masyarakat,” ujar Bambang, Senin (4/9/2023).

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengatakan pihaknya mendorong masyarakat bisa memanfaatkan sampah-sampah yang ada, terutama sampah organik dari rumah tangga dan pasar.

“Di pasar itu banyak yang sampah organik. Itu bisa jadi eco enzyme, bisa mengurai sampah. Eco enzyme kan manfaatnya seperti itu, bisa mengurangi sampah,” kata Ita.

Advertisement

Terkait penanganan dan permasalahan sampah, Pemkot Semarang juga sudah melalukan studi banding ke Cirebon, Jawa Barat. Rencananya, Pemkot Semarang akan mengolah sampah-sampah yang ada menjadi briket.

“Kemarin kami studi banding ke Cirebon untuk membuat semacam briket sehingga ini bisa menjadi mengurangi sampah rumah tangga, pasar dan di TPA-nya,” jelasnya.

Ita juga akan menggelar lomba program kebersihan di kelurahan-kelurahan. Ia ingin masyarakat ikut bersama-sama menjaga lingkungannya dari sampah. Persoalan sampah menjadi tanggung jawab semua pihak.

Advertisement

“Kami juga sedang mengonsep lomba kebersihan antarkelurahan. Tapi tidak terus membuang di tetangga kelurahan, tapi bagaimana bisa mengolah sampahnya,” imbuhnya.

Ita berharap dengan pengelolaan sampah yang benar dan baik dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Ia juga menegaskan, jangan sampai Kota Semarang menjadi daerah dengan status darurat sampah.

“Kami tahu di daerah-daerah lain ini sudah darurat sampah. Jangan sampai [Kota Semarang] ikut-ikut,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif