SOLOPOS.COM - Ilustrasi rapat tim penguji kompetensi wartawan. (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)
Profesionalisme wartawan yang telah teruji kompetensinya membuat sumber berita mTenang lebih tadapi tatkala diliput.
Semarangpos.com, SEMARANG — Sumber berita dari berbagai kalangan mengaku merasa tenang saat berhadapan dengan wartawan yang kompeten dan bisa membuktikan dengan menunjukan kartu kompetensi wartawan.
Pengakuan disampaikan Ketua Program Magister Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Teguh Yuwono, Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikas (CISSReC) Pratama Persadha, pendiri Jaringan Advokasi Hukum dan Pemilu Jateng Purnomo, dan Presdir Indoguardika Cipta Kreasi (ICK) Agung Setia Bakti yang dihimpun Kantor Berita Antara di Kota Semarang, Jumat (13/10/2017).
“Wah, tentu saja tenang dan senang bertemu dengan wartawan berkompeten. Tidak khawatir berita akan dipelintir di luar konteksnya. Ada proses check and recheck di sana,” kata Agung.
Terkait dengan rencana PWI Provinsi Jawa Tengah akan melaksanaan UKW di Gedung Pers, Kota Semarang, Jateng, Jumat-Sabtu (20-21/10/2017), Teguh Yuwono mengatakan bahwa uji kompetensi wartawan ini untuk membuat standardisasi. “Profesi wartawan harus kompeten dan kredibel serta profesional,” kata Teguh menjawab pertanyaan apakah merasa tenang atau tidak waswas ketika menghadapi wartawan berkompeten.
Sementara itu, Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat Sasongko Tedjo mengatakan bahwa jumlah wartawan yang sudah memiliki sertifikat kompetensi wartawan terus bertambah. Pelaksanaan UKW, kata Sasongko, berdasarkan Peraturan Dewan Pers Nomor 1/Peraturan DP/II/2010 dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia.
“Anggota PWI saja sudah sekitar 8.000 orang. Belum dari organisasi wartawan lainnya,” kata Sasongko yang pernah sebagai Ketua PWI Provinsi Jawa Tengah itu.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya