SOLOPOS.COM - Nana Sudjana ditunjuk menjadi Pj Gubernur Jawa Tengah (Jateng), menggantikan Ganjar Pranowo. (Dok. Solopos.com-Antara)

Solopos.com, SEMARANG — Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut telah memutuskan memilih Komjen Pol Purn Nana Sudjana sebagai pengganti Ganjar Pranowo menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah (Jateng). Berikut profil Nana Sudjana yang dalam perjalanan kariernya juga pernah menjabat sebagai Kapolresta Solo pada tahun 2010 lalu, atau saat Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Masa akhir jabatan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jateng akan berakhir pada 5 September 2023 nanti. Sebagai pengganti Ganjar, Presiden Jokowi kabarnya telah menunjuk Nana Sudjana sebagai Pj Gubernur Jateng.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Keputusan menunjuk Nana Sudjana ini dilakukan saat rapat tim penilaian akhir (TPA) yang dipimpin Jokowi pad Kamis (31/8/2023). Selain Nana, ada sembilan nama pj gubernur yang diputuskan Jokowi.

Lantas, siapakan Nana Sudjana. Berikut profil Nana Sudjana, yang merupakan purnawirawan Polri dengan pangkat terakhir Komjen atau jenderal bintang tiga.

Dilansir dari berbagai sumber, Nana Sudjana sebenarnya bukan sosok yang asing di lingkungan institusi Polri. Pria kelahiran Cirebon, 26 Maret 1965 ini pernah menduduki sejumlah posisi penting di institusi Polri.

Nana saat ini menjabat sebagai Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1988 dan memiliki pengalaman dalam bidang intel.

Seusai lulus dari Akpol pada tahun 1988, Nana mengisi posisi sebagai Pamapta Polresta Yogyaakarta. Ia kemudian ditunjuk sebagai Kapolsekta Umbulharjo Polresta Yogyakarta.

Pada tahun 2001, Naana menjabat sebagai Kasat Intel Polres Metro Jakarta Barat dan berlanjut menjadi Kapolsek Metro Tamansari Polres Metro Jakbar pada tahun 2002.

Pada tahun 2006, Nana bertugas sebagai Kapolres Probolinggo hingga menjadi Wakapolwiltabes Surabaya di tahun 2008.

Sebelum menjabat sebagai Kapolresta Solo pada 2010, Nana mendapat tugas sebagai Analis Utama Tk III Baintelkam Polri. Di Polresta Solo, Nana hanya bertugas selama satu tahun sebelum dipindah menjadi Dirintelkam Polda Jateng pada 2011.

Seusai menjadi Kapolresta Solo, karier Nana pun kian moncer. Tercatat, ia pernah menduduki sejumlah posisi penting seperti Kapolda NTB, Kapolda Metro Jaya pada tahun 2019, Koorsahli Kapolri pada tahun 2020, Kapolda Sulawesi Utara pada tahun 2021 dan terakhir sebagai Kapolda Sulawesi Selatan.

Dalam perjalanan kariernya di institusi Polri, Nana Sudjana juga pernah mengalami catatan kurang mengenakan. Ia pernah dicopot dari jabatan sebagai Kapolda Metro pada tahun 2020.

Pencopotan jabatan itu terkait kasus kerumunan di Petamburan Jakarta. Kerumunan itu timbul karena acara yang digelar pemimpin organisaasi Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya