SOLOPOS.COM - Slamet Tohari alias Mbah Slamet, 45, warga Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara saat di Polres Banjarnegara, Senin (3/4/2023). (Istimewa/Instagram @polresbanjarnegara)

Solopos.com, BANJARNEGARA — Publik Tanah Air kembali dihebohkan dengan aksi sadis dukun pengganda uang yang menghabisi nyawa korbannyaa, seperti dilakukan Slamet Tohari alias Mbah Slamet di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng). Berikut profil Slamet Tohari atau yang dikenal sebagai Mbah Slamet, seorang dukun pengganda uang di Banjarnegara.

Kasus dukun pengganda uang yang menghabisi nyawa belasan korban sebenarnya bukan sebuah fenomena yang baru di Tanah Air. Kasus yang mirip juga dilakukan dukun pengganda uang di Cianjur, bernama Wowon, berapa waktu lalu.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Bedanya, Wowon mencari korban yang hampir semuaanya merupakan tenaga kerja wanita (TKW). Selain itu, Wowon juga tidak hanya menghabisi nyawa korban tapi juga anggota keluarganya.

Meski beda, perbuatan Mbah Slamet dengan Wowon memiliki modus yang mirip. Keduanya membunuh korban dengan modus praktik penggandaan uang. Lantas, seperti apakah profil Slamet Tohari, alias Mbah Slamet, yang dikenal sebagai dukun pengganda uang di Banjarnegara.

Aksi sadis Slamet Tohari terungkap setelah polisi menemukan jasad salah satu korbannya bernama Paryanto, warga Sukabumi. Paryanto dibunuh Slamet dengan cara diberi minuman beracun yang mengandung Potassium.

Dari penemuan mayat Paryanto pada Minggu (2/4/2023), polisi akhirnya menemukan jenazah korban lainnya Mbah Slamet. Total sudah ada 12 jenazah korban hasil kekejaman Slamet Tohari yang ditemukan polisi bersama para sukarelawan dan tim gabungan.

Sebelum kasusnya terungkap, Mbah Slamet atau Slamet Tohari dikenal oleh tetangganya sebagai sosok yang pendiam dan tertutup. Bahkan, hal itu pernah disampaikan seorang netizen di Instagram yang menyebut jika Mbah Slamet merupakan sosok yang pendiam dan tertutup.

Istri Mbah Slamet

Hal itu pun turut dipertegas dengan pernyataan istri Mbah Slamet bernama Sanem. Dikutip dari Bisnis.com, Senin (4/4/2023), Sanem mengaku tidak mengetahui aksi keji yang dilakukan suaminya. Bahkan sebagai istri, Sanem, mengaku tidak mengatahui secara pasti pekerjaan Slamet Tohari.

Ia mengaku selama ini ditelantarkan Mbah Slamet. Menurutnya, suaminya banyak bekerja di jalanan.

Sementara itu, diolah dari berbagai sumber, Slamet Tohari atau Mbah Slamet, yang dikenal sebagai dukun pengganda uang di Banjarnegara, berusia 45 tahun. Ia merupakan warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.

Belum diketahui secara pasti, pekerjaan Slamet Tohari yang merupakan dukun gadungan itu. Ia juga jarang terlihat oleh warga dan tinggal di pinggiran sungai. Sementara, ladang yang digunakan Slamet menguburkan jenazah para korbannya adalah milik orang tuanya.

Slamet Tohari atau dukun pengganda uang Banjarnegara yang akrab disapa Mbah Slamet itu melakukan perbuatan keji seorang diri. Ia membunuh maupun mengubur mayat 12 korban seorang diri tanpa dibantu orang lain.

Dalam siaran pers yang diterima Solopos.com dari Polres Banjarnegara, Slamet Tohari memang memiliki kaki tangan bernama Budi Santoso alias Bodrex, 32, warga Kecamatan Comal, Kabupaten Pekalongan. Meski demikian, peran Bodrex hanya membantu mempromosikan Mbah Slamet sebagai dukun pengganda uang melalui media sosial Facebook.

Nah, demikianlah profil singkat Slamet Tohari atau yang dikenal juga sebagai dukun pengganda uang di Banjarnegara dengan nama alias Mbah Slamet.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya