SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak sekolah. (JIBI/Solopos/Dok.)

Program Pemprov Jawa Tengah (Jatng) lima hari mulai diterapkan di sejumlah daerah di Jawa Tengah.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Sebanyak empat kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah belum melaksanakan program lima hari sekolah karena merasa keberatan dengan salah satu kebijakan yang dikemukakan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

“Keempat daerah yang belum bisa melaksanakan program lima hari sekolah itu adalah Kota Surakarta, Kota Pekalongan, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Temanggung,” kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah Nur Hadi Amiyanto di Semarang, Rabu (26/8/2015).

Hal tersebut disampaikan Nur Hadi di sela diskusi yang diselenggarakan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPRD Jawa Tengah dengan tema Menimbang Kebijakan Lima Hari Sekolah, Benarkah Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan?

Ia menjelaskan alasan keempat daerah belum melaksanakan program lima hari sekolah itu karena berbagai faktor, seperti kesiapan infrastruktur dan kultur.

“Selain keempat daerah tadi, 31 kabupaten/kota di Jateng sudah mulai melakukan uji coba program lima hari sekolah,” ujarnya.

Menurut dia, jumlah sekolah di Jateng yang melaksanakan program lima sekolah itu tercatat sekitar 1.000 sekolah dengan respons yang beragam dari berbagai pihak.

“Kami terus meminta masukan dari berbagai pihak terkait dengan pelaksanaan program lima hari sekolah sebagai bahan evaluasi,” katanya.

Anggota komisi E DPRD Jateng Muh Zen Adv mengakui bahwa kebijakan sekolah lima hari yang dikeluarkan oleh Gubernur Jateng itu sifatnya tidak wajib karena diberlakukan secara selektif.

“Yang terjadi di lapangan, banyak pihak yang menganggapnya sebagai kewajiban sehingga ikut melaksanakan program lima hari sekolah sehingga saya minta agar Dinas Pendidikan lebih giat melakukan sosialisasi,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, Pemprov Jateng diminta untuk mengevalusi pelaksanaan program lima hari sekolah pada semester tahun ini, serta memprioritaskan pembangun di sektor pendidikan.

Pemprov Jateng segera melakukan uji coba penerapan program waktu belajar selama lima hari sekolah dalam sepekan di jenjang sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, dan sekolah luar biasa.

“Setelah melakukan kajian, kami akan melakukan uji coba di tiga jenjang pada tahun ajaran baru mendatang,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Terkait dengan rencana uji coba lima hari sekolah di Jateng tersebut, Ganjar berencana menyurati bupati dan wali kota di 35 kabupaten/kota karena pengelolaan sekolah menjadi wewenang masing-masing pemerintah daerah.

“Penerapan program waktu belajar selama lima hari sekolah dalam sepekan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pertemuan dengan orang tua masing-masing,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya