SEMARANG, Solopos.com – Aktris Luna Maya berkunjung ke Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), untuk mempromosikan film terbarunya berjudul Suzanna: Malam Jumat Kliwon, Sabtu (8/7/2023). Aktris berusia 39 tahun ini pun mengaku sempat kesulitan memainkan sosok Suzanna muda dalam film barunyaa itu.
Luna Maya sebenarnya bukan kali pertama memainkan tokoh Suzanna. Sebelumnya, aktris kelahiran Denpasar, Bali, ini pernah memainkan tokoh serupa dalam film Suzanna: Bernafas Dalam Kubur.
Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024
Film yang dirilis pada 2018 itu terbilang sukses menyedot animo masyarakat. Hingga akhir penayangannya, film Suzanna: Bernafas Dalam Kubur ini memperoleh sekitar 3.346.185 penonton di seluruh tanah air.
Ditemui di Kota Semarang, Luna Maya mengaku senang kembali didapuk untuk memerankan sosok Suzanna dalam film tersebut. Ia mencoba kembali menghidupkan karakter Suzanna yang juga dikenal sebagai ratu film horor dengan sebaik mungkin.
“Rasanya ya senang banget ya karena bisa membawakan lagi dipercaya lagi film Suzanna. Setelah baca script-nya juga lebih besar lagi dibanding pertama. Yang pertama ini keren, yang ini keren sekali,” ucap Luna Maya di Kampus Karangpanas Jalan Wahidin Kota Semarang, Sabtu (8/7/2023).
Luna Maya mengaku tokoh Suzanna yang diperankan kali ini berbeda dengan film Suzanna: Bernafas Dalam Kubur. Sebab, film ini merupakan gambaran saat Suzanna masih berusia awal 20 tahunan. Ia bahkan harus menambah berat badannya agar pipinya terlihat lebih chubby seperti Suzanna saat muda.
Chubby
“Jujur aku harus nambah berat badan, karena Suzanna muda lebih chubby. Berat badan aku kan turun dibanding tahun 2020 awal aku masih agak chubby, [karena] pas ketemu sutradara harus digemukin. Tapi sama orang makeup jadinya prostetiknya ditebelin agar pipinya chubby, karena Suzzana waktu mudanya kan masih punya baby fat umur 20 tahun, kadang pipinya lebih tembam ya,” jelasnya.
Luna juga harus mencocokan dialek atau cara dia berbicara agar senatural mungkin. Meskipun tidak bisa mirip 100 persen, ia mencoba caranya berbicara mirip dengan dialek pada tahun 1980-an.
“Warna suaraku sama Bunda Suzanna kan berbeda ya, setiap orang kan punya warna suara. Makanya yang kita kejar intonasinya, gaya bicara, cara dialeknya, mimiknya seperti itu,” imbuhnya.
Sementara itu aktris, Taskya Namya, yang berperan sebagai Ratih atau abdi dalem Suzanna, mengaku tantangan terberatnya ialah bagaimana memerankan tokoh abdi dalem. Apalagi dialognya menggunakan bahasa Jawa halus atau kromo.
“Ya paling susah itu memerakan karakternya. Saya kan perannya sebagai asistennya, atau abdi dalemnya. 1 bulan saya belajar bagaimana memerankan sebagai abdi dalem yang lembut, yang berbicara bahasa Jawa halus dengan lepas. Itu si tantangannya, tapi saya senang sekali bisa ada di film ini,” jelasnya.
Di sisi lain, Sutrada dalam film Suzanna: Malam Jumat Kliwon, Guntur Soeharjanto, mengatakan salah satu tantangan dalam film ini adalah bagaimana menghidupkan karakter seluruh pemainnya. Ia juga berusaha untuk membuat seluruh scene dalam film ini senatural mungkin selayaknya pada tahun 1980-an.
“Saya ditantang sama produser bagaimana bikin film tahun 1980-an tapi meminimalisasi efek komputer atau CGI. Bagaimana menghasilkan gambar kalau kaca ya pecah beneran atau darah muncrat ya . Bagaimana kita bisa mengambil adegan se natural mungkin. Kita menghidupkan semua karakternya sesuai dengan cerita dan perannya. Bagaimana Luna, Taskya bermain seperti itu. Itu menurut saya yang jadi tantangan paling besar,” tandas Guntur.
Film Suzzanna: Malam Jumat Kliwon rencananya akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 3 Agustus 2023. Adapun aktor dan aktris yang membintangi film ini adalah Luna Maya, Sally Marcellina, Taskya Namya, Clift Sangara dan Achmad Megantara.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
