SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)
Kanalsemarang.com, SEMARANG- Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang Danur Rispriyanto mengatakan tiga proyek besar bakal terhambat jika relokasi pedagang kaki lima Jalan Kartini berjalan lamban.
“Di kawasan itu ada tiga proyek besar yakni normalisasi sungai, pelebaran jalan, dan pembuatan taman untuk ruang terbuka hijau (RTH) yang ditangani tiga dinas berbeda,” katanya seperti dikutip Antara, Kamis (13/11/2014).
Mestinya, kata dia, tiga proyek tersebut harus diselesaikan pada akhir tahun ini karena anggarannya dari APBD 2014, tetapi sementara ini di kawasan Jalan Kartini Semarang masih ditempati para PKL.
Politikus Partai Demokrat itu mengingatkan Dinas Pasar Kota Semarang untuk segera merealisasikan relokasi para PKL di kawasan yang akrab disebut Pasar Burung tersebut di lokasi yang sudah disediakan.
“Relokasi itu bukan tanpa solusi. Jauh-jauh hari, kami sudah meminta Dinas Pasar untuk menyiapkan Pasar Dargo dan Pasar Burung Karimata sebagai tempat relokasi para PKL di Jalan Kartini,” ungkapnya.
Ia menjelaskan Dinas Pasar juga sudah dipersilakan untuk mengajukan anggaran untuk pembenahan dan melengkapi fasilitas, sarana dan prasarana yang ada di kedua pasar yang menjadi tempat relokasi itu.
“Kami tidak ingin mematikan rezeki orang. Kalau mau berjualan tentu saja boleh dan kami mendukung. Namun, kan juga harus melihat tempatnya. Ya, Dinas Pasar harus secepatnya merelokasi mereka,” katanya.
Kalau sampai relokasi PKL di Jalan Kartini Semarang berjalan lamban, Danur mengkhawatirkan pelaksanaan tiga proyek, yakni pelebaran jalan, normalisasi sungai, dan pembuatan RTH akan terganggu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pasar Kota Semarang Trijoto Sardjoko mengatakan kondisi Pasar Dargo dan Pasar Burung Karimata sudah siap untuk ditempati para PKL yang ada di Jalan Kartini.
“Rencananya, para PKL burung berkicau dan pakan ternak yang selama ini ada di Jalan Kartini ditempatkan di Pasar Burung Karimata, sementara para PKL lainnya akan ditempatkan di Pasar Dargo,” katanya.
Namun, saat ditanya kapan waktu pelaksanaan relokasi, Trijoto tidak bersedia menyebutkan secara pasti, tetapi mengakui harus secepatnya dilakukan untuk memperlancar proyek pembangunan yang lain.