SOLOPOS.COM - Direktur PT Sinar Dunia Andana Ali (kanan) menunjukkan surat undangan RUPSLB yang dipermasalahkan oleh salah seorang pemegang saham di Semarang, Selasa (7/3/2023). (Solopos.com-Antara/I.C. Senjaya)

Solopos.com, SEMARANG — PT Sinar Dunia, yang merupakan perusahaan buku tulis ternama di Indonesia terancam tutup. Hal ini menyusul munculnya sengketa hukum di antara pemegang saham produsen buku tulis yang terpusat di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) itu.

Direktur PT Sinar Dunia, Andana Ali, menyebut sengketa hukum antarpemegang saham produsen buku tulis ini akan mengancam terhadap kelangsungan hidup perusahaan itu.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

“Perusahaan ini dalam kondisi sehat, berkembang, dan memberikan lapangan pekerjaan,” kata Andana, Selasa (7/3/2023).

Sengketa hukum antarpemegang saham PT Sinar Dunia bergulir di Pengadilan Negeri (PN) Semarang menyusul gugatan salah seorang pemegang saham, Tony Damitrias, terhadap dua pemegang saham lainnya, Wong Chin Moi dan Lie Irwan Damitrias.

Dalam gugatannya selain meminta pembatalan pelaksanaan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada tanggal 17 November 2022, Tony Damitrias, juga menuntut pembagian kepemilikan aset PT Sinar Dunia.

Menurut dia, sengketa itu dikhawatirkan berdampak pada kelangsungan hidup usaha perusahaan.

Andana menyebutkan terdapat sekitar 400 karyawan yang menggantungkan hidup pada perusahaan itu. Ia berharap pihak yang bersengketa memikirkan nasib ratusan karyawan bersama keluarganya akibat permasalahan hukum ini.

Meski telah memasuki persidangan, menurut dia, perdamaian antarpemegang saham yang bersengketa itu masih mungkin.

Sementara itu, kuasa hukum Wong Chin Moi dan Lie Irwan Damitrias, Zainal Arifin, mengatakan bahwa upaya damai yang dilakukan PN Semarang dalam perkara ini tidak tercapai.

Padahal, kata dia, RUPSLB yang dipermasalahkan tersebut justru dimintakan oleh penggugat terhadap dua pemegang saham lainnya. “Penggugat meminta dilakukan RUPSLB karena menginginkan dilakukan pemisahan aset,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya