SOLOPOS.COM - Ilustrasi tahanan penjara. (Freepik)
Solopos.com, CILACAP — Sebanyak 33 narapidana atau napi kasus terorisme (napiter) dipindahkan dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cikeas, Bogor, Jawa Barat (Jabar) ke LP Pasir Putih dan LP Karanganyar di Pulau Nusakambangan, serta LP Cilacap, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng).
“Ada 33 napi kasus terorisme yang dipindahkan, 30 orang di antaranya ke Nusakambangan, dan tiga orang lainnya ke Lapas Cilacap,” kata Koordinator Wilayah Pemasyarakatan se-Nusakambangan dan Cilacap, Mardi Santoso, Jumat (17/11/2023) siang.
Ia mengatakan pemindahan napi kasus terorisme atau napiter tersebut merupakan program dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Densus 88, serta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Mardi Santoso yang juga Kepala LP Kelas I Batu, Pulau Nusakambangan itu mengatakan pihaknya telah menerima pemindahan puluhan napi kasus terorisme yang berasal dari Lapas Cikeas itu.
Sementara itu, Kepala LP Kelas II A Karanganyar, Hisam Wibowo, mengatakan dari 30 napi kasus terorisme atau napiter yang masuk Nusakambangan tersebut, 12 orang di antaranya ditempatkan di LP Karanganyar, sedangkan 18 orang lainnya di LP Kelas IIA Pasir Putih.
Menurut dia, 30 napi kasus terorisme yang masuk ke Nusakambangan itu masih masuk kategori merah atau memiliki paham radikal kategori masih tinggi. Oleh karenanya, 30 napiter itu pun ditempatkan di LP Karanganyar dan LP Pasir Putih yang menerapkan pengamanan super maksimum.
Dalam hal ini, kata dia, setiap napi kasus terorisme (napiter) di LP Karanganyar maupun LP Pasir Putih menempati satu sel sendiri atau one man one cell. “Masa hukumannya beragam, paling rendah 3 tahun dan ada yang seumur hidup. Dengan adanya penambahan itu, maka sekarang di Lapas Karanganyar terdapat 37 napi kasus terorisme,” katanya.