Solopos.com, SALATIGA — Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salatiga menggelar razia dan tes urine bagi warga binaan, Kamis (16/2/2023). Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi perdagangan gelap narkoba dan barang terlarang serta pemakaian narkoba di dalam Rutan.
Kepala Rutan Salatiga, Andri Lesmono, memimpin langsung pelaksanaan razia tersebut. Petugas keamanan melakukan razia serta tes urine secara acak.
Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018
“Razia serta tes urine dilakukan secara acak dan pada warga binaan pemasyarakatan (WBP) dengan perkara narkoba sebanyak 80 orang,” ujarnya Kamis.
Andri menjelaskan berbagai upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba terus dilakukan Rutan Salatiga. Selain razia, dilakukan juga pendekatan personal melalui sosialisasi ataupun penyuluhan hingga tes urine secara rutin.
Rutan Salatiga juga menggandeng jajaran kepolisian yang juga secara rutin mengadakan sosialisasi pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba (P4GN).
Yayasan Geram juga terlibat aktif memberikan penyuluhan, pendampingan, serta pelatihan agar warga binaan dapat hidup sehat, terampil, produktif, dan bermanfaat saat sudah menghirup udara bebas.
Andri menekankan kegiatan razia dan tes urine ini menjadi langkah penting menyukseskan Program Presiden Jokowi Perang Melawan Narkoba serta perintah Dirjen Pemasyarakatan terkait tiga kunci pemasyarakatan maju.
Masing-masing berupa melakukan deteksi dini, pemberantasan narkoba, bersinergi dengan aparat penegak hukum lain dan penerapan back to basic.
“Dengan deteksi dini, pemberantasan narkoba, bersinergi dengan aparat penegak hukum lain dan penerapan back to basic,” tandasnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
