SOLOPOS.COM - Pendistribusian air bersih di Kecamatan Wedung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak. (Istimewa/BPBD Demak)
Solopos.com, DEMAK — Dampak kekeringan kian meluas seiring masuknya puncak musim kemarau di Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng). Setiap harinya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak bisa menyalurkan sebanyak delapan tangki air berkapasitas 5.000 liter sepanjang Agustus 2023.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Agus Nugroho Luhur Pambudi, mengaku telah mendistribusikan air bersih sebanyak 120 tangki. Ratusan tangki yang disalurkan itu kali pertama dimulai pada Maret 2023.
“Bulan Maret kami sudah mulai memasok air bersih. Itu karena ada beberapa desa yang mesin air sumur Pamsimasnya rusak,” ungkap Agus kepada Solopos.com, Minggu (27/8/2023).
Sementara saat memasuki puncak musim kemarau pada Agustus ini, lanjut Agus, intensitas pengiriman air bersih kepada warga kian meningkat. Tiap hari, pihaknya bisa melalukan pengiriman air bersih ke desa-desa terdampak kemarau.
“Mulai 1 Agustus, tiap hari kami mengirim air bersih. Sehari bisa sampai enam atau delapan tangki,” sambungnya.
Lebih rinci, krisis air bersih paling parah dirasakan warga Desa Ruwit, Kecamatan Wedung. Hingga kini, desa ini telah dipasok air bersih 11 tangki.
Berikutnya ada Desa Sedo dan Desa Raji di Kecamatan Demak. Dua desa ini telah dipasok air bersih sebanyak delapan tangki.
“Selain warga, kami juga memasok air bersih untuk sekolahan,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, krisis air bersih mulai dirasakan warga Kota Wali sejak Maret 2023. Pada bulan ketiga itu, BPBD Kabupaten Demak telah memasok air bersih untuk kebutuhan warga Desa Batu, Kecamatan Karang Tengah.
Selain itu, juga mamasok air bersih warga Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung dan Desa Sukodo, Kecamatan Bonang.