SOLOPOS.COM - Ilustrasi angin puting beliung. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, CILACAP — Bencana angin kencang atau puting beliung memorak-porandakan ratusan bangunan warga di Desa Bringkeng dan Ujungmanik, Kawunganten, Kabupaten Cilacap, Kamis (9/2/2023) sore. Selain bangunan rusak, puting beliung juga mengakibatkan satu orang mengalami luka-luka.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Wijonardi, mengatakan ada 118 bangunan yang terdiri dari rumah dan fasilitas umum rusak akibaat puting beliung yang terjadi pada Kamis sore, sekitar pukul 16.00 WIB.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

“Angin puting beliung itu terjadi saat wilayah Desa Bringkeng dan Ujungmanik, Kecamatan Kawunganten, diguyur hujan lebat selama 40 menit pada Kamis pukul 16.00 WIB,” ujarnya, Jumat (10/2/2023).

Menurut dia, kejadian tersebut mengakibatkan seorang warga Dusun Banjursari, Desa Ujungmanik, Ngadiyo, 60, mengalami luka ringan pada bagian kepala. Warga itu terluka akibat tertimpa reruntuhan rumah sehingga harus menjalani perawatan di Puskesmas Kawunganten.

Lebih lanjut Wijonardi mengatakan berdasarkan asesmen, angin puting beliung yang menerjang Dusun Banjursari dan Kaliyasa, Desa Ujungmanik, mengakibatkan 91 rumah warga dan dua fasilitas umum mengalami kerusakan. Sedangkan di Dusun Sidaurip dan Sumbereja, Desa Bringkeng, menyebabkan 15 rumah warga mengalami kerusakan.

“Berdasarkan data sementara, total kerugian material akibat bencana angin puting beliung di dua desa tersebut diperkirakan mencapai Rp128.050.000,” katanya.

Terkait dengan kejadian tersebut, dia mengatakan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Kawunganten, BPBD, perangkat desa, dan warga setempat, telah bekerja bakti menyingkirkan reruntuhan bangunan maupun pepohonan yang tumbang akibat angin puting beliung.

Selain itu, kata dia, petugas juga memberikan motivasi kepada pemilik rumah yang terdampak bencana angin puting beliung. “Hari ini juga dilakukan kerja bakti terhadap rumah-rumah warga yang terdampak angin puting beliung di Desa Ujungmanik,” kata Wijonardi.

Dalam kesempatan terpisah Kepala Kelompok Teknisi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, mengatakan cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi hingga tanggal 12 Februari 2023 di sejumlah wilayah Jawa Tengah, termasuk Kabupaten Cilacap dan sekitarnya.

Oleh karena itu ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi seiring dengan adanya potensi cuaca ekstrem tersebut. “Bencana hidrometeorologi itu diantaranya banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting beliung,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya