SOLOPOS.COM - Henry Indraguna. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Pengusaha sekaligus pengacara, Henry Indraguna, meraih gelar profesor kehormatan dari Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang. Surat Keputusan (SK) profesor tersebut diserahkan langsung oleh Rektor Unissula Prof. Dr. Gunarto kepada Henry di kampus Unissula, Senin (25/3/2024).

Henry yang juga Anggota Tim Ahli bidang Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) tersebut dinilai telah berkontribusi penting dan membuat banyak karya luar biasa.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Di antara sumbangsih Henry yakni bagaimana merefleksikan dan menguraikan akar masalah dalam pemberantasan korupsi melalui pendidikan moral antikorupsi yang holistik.

Pria yang juga aktif sebagai politikus itu menyatakan korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang menjadi ancaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Korupsi layaknya kanker yang telah menjalar dalam seluruh kehidupan tata negara ini,” tegasnya melalui keterangan resmi yang dikutip Jumat (22/3/2024).

Adapun, urai Henry, akar persoalan yang telah mengakibatkan wabah persoalan korupsi ialah krisis moralitas pada kehidupan sosial masyarakat yang telah jauh dari ajaran nilai-nilai Pancasila.

Diungkapkan Henry, keadilan Pancasila lahir sebagai keadilan yang mengakomodasi pemenuhan hak dalam skala manusia secara personal-individu sekaligus manusia sebagai anggota masyarakat dan sebagai bagian dari bangsa dan negara serta manusia dalam konteks makhluk yang berketuhanan.

“Termasuk pemenuhan hak untuk hidup sehat melalui penyelenggaran politik hukum antikorupsi yang berkeadilan,” lanjutnya.

Salah satu langkah preventif yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar menghindari korupsi ialah dibutuhkan sistem pendidikan moral antikorupsi yang ia sebut sebagai pendidikan moral antikorupsi yang holistik.

Menurut Henry, holistic anti-corruption education system tersebut melihat pada aspek pengetahuan (moral knowing), perasaan (moral feeling), dan tindakan (moral action) secara koheren dan integral secara filosofis, sosiologis, maupun secara teologis.

Dia pun mendorong para pendidik di Indonesia untuk menggelorakan pendidikan antikorupsi. “Mari kita gigih dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan, sehingga dapat membawa Indonesia maju dan sejahtera. Utamanya ilmu hukum antikorupsi,” pungkas Henry Indraguna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya