SOLOPOS.COM - Pemandian Muncul, Kabupaten Semarang. (Semarangkab.go.id)

Ramadan 2016 akan diawali dengan tradisi Padusan yang dilakukan seluruh umat Islam, tak terkecuali masyarakat Salatiga.

Semarangpos.com, SALATIGA – Ramadan atau bulan puasa bakal datang sebentar lagi. Sebelum menjalankan ibadah puasa, umat Islam di Indonesia, biasanya menggelar tradisi Padusan atau membersihkan diri atau mandi besar sebagai sarana mensucikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Tradisi Padusan ini biasanya digelar sehari sebelum puasa. Dengan kata lain, puasa yang akan berlangsung Senin (6/6/2016) nanti, maka tradisi Padusan akan dilangsungkan pada Minggu (5/6/2016).

Saat Padusan biasanya banyak obyek wisata pemandian yang dikunjungi para wisatawan yang beragama Islam untuk melangsungkan tradisi itu. Nah, di Salatiga ada tiga obyek wisata pemandian yang biasa dikunjungi warga sekitar guna melangsungkan Padusan.

Mana sajakah ketiga lokasi itu. Berikut ketiga obyek wisata air yang acapkali dikunjungi wisatawan saat tradisi Padusan.

1. Pemandian Kalitaman

Pemandian Kalitaman Salatiga. (Salatigakota.go.id)

Pemandian Kalitaman Salatiga. (Salatigakota.go.id)

Pemandian Kalitaman merupakan salah satu obyek wisata paling populer di Salatiga. Menurut salah satu warga Salatiga, Yulianto, 32, warga Argomulyo, Salatiga, saat Padusan pemandian ini ramai didatangi pengunjung.

“Sudah menjadi kebiasaan orang Salatiga saat Padusan datang ke Kalitaman. Enggak tahu alasannya. Mungkin karena pemandian itu berada di tengah kota dan tiket masuknya pun cukup murah sehingga terjangkau untuk semua kalangan,” ujar pria yang akrab disapa Anto itu kepada Semarangpos.com, Jumat (4/6/2016).

Pemandian Kalitaman memang menjadi idola bagi masyarakat Salatiga. Selain, air di kolam itu sangat jernih karena berasal dari mata air alami, letaknya pun berada di tengah kota, tepatnya di Jl Pemuda, Dukuh Kalitaman, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo.

Lokasinya juga tidak jauh dari pusat kota atau tepatnya sebelah utara toko serba ada Ramayana dan Pasaraya Salatiga.

Pemandian ini juga memiliki kolam renang tertua di Salatiga yang dibangun pada masa penjajahan Belanda, yakni tahun 1928. Di sini juga terdapat taman bermain yang ditujukan untuk anak-anak bermain yang dinaungi pepohonan berdaun rindang.

2. Pemandian Muncul

Pemandian Muncul, Kabupaten Semarang. (Semarangkab.go.id)

Pemandian Muncul, Kabupaten Semarang. (Semarangkab.go.id)

Pemandian muncul juga acapkali dikunjungi pengunjung. Tak hanya saat tradisi Padusan, pemandian yang terletak di Desa Rawa Boni, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, itu acapkali dikunjungi wisatawan saat akhir pekan.

Pemandian di daerah ini cukup sejuk karena dikelilingi pepohonan yang rindang. Sumber air dari pemandian ini juga berasal dari mata air alami, sehingga sangat bersih dan menyegarkan.

Pemandian ini letaknya juga tidak terlalu jauh dari Kota Salatiga, hanya sekitar 9 km. Sementara, dari Ungaran, yang menjadi ibu kota Kabupaten Semarang, lokasi ini berjarak sekitar 22 km.

3. Pemandian Senjoyo

Pemandian Senjaya atau Senjoyo Salatiga (Kaskus.co.id)

Pemandian Senjaya atau Senjoyo Salatiga (Kaskus.co.id)

Sama halnya dengan Pemandian Muncul, secara administratif Pemandian Senjoyo atau kerap pula ditulis Senjaya, juga masuk bagian Kabupaten Semarang, tepatnya di Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran.

Meski demikian, jaraknya yang hanya berkisar 4 km dari Kota Salatiga, membuat pemandian yang konon menjadi tempat pemandian Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijoyo, Raja Kerajaan Pajang, saat masih muda itu menjadi destinasi utama bagi masyarakat Salatiga dan sekitarnya untuk melangsungkan tradisi Padusan.

Bahkan tak hanya saat Padusan maupun akhir pekan, banyak warga Salatiga dan sekitarnya yang acap mengunjungi pemandian ini untuk menjalani ritual kepercayaan di saat-saat tertentu, seperti malam Jumat Kliwon maupun Selasa Kliwon.

“Banyak warga Salatiga yang percaya Pemandian Senjoyo merupakan tempat berendam Jaka Tingkir saat masih muda. Makanya, banyak warga yang ngalap (mencari) berkah dengan berendam di kolam itu di waktu-waktu tertentu,” ujar salah satu pelaku ritual di Senjoyo, Sapari, 42, warga Karangduwet, Kelurahan Kutowinangun, Kecamatan Tingkir, Salatiga, kepada Semarangpos.com, Kamis (2/6/2016).

Sama halnya dengan Pemandian Muncul dan Kalitaman, Pemandian Senjoyo juga berasal dari sumber mata air murni. Bahkan di sekeliling pemandian ini akan ditemukan beberapa relief bebatuan kuno yang konon merupakan peninggalan Dinasti Syailendra pada masa Kerajaan Mataram Hindu. Lokasi pemandian ini tak jauh dari jalur jalan Semarang-Solo atau dekat dengan Terminal Tingkir.



 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya