SOLOPOS.COM - Pasar Bukan di jalanan di Dusun Kauman, Kelurahan Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. (Imam Yuda S./JIBI/Semarangpos.com)

Ramadan 2016 diwarnai dengan hadirnya beberapa pasar kuliner yang menawarkan aneka penganan berbuka puasa.

Semarangpos.com, UNGARAN – Hadirnya momen Ramadan menjadi berkah bagi semua orang. Tak sedikit warga yang memanfaatkan momen bulan puasa guna mencari rejeki tambahan dengan menggelar hidangan berbuka puasa.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Seperti halnya yang terjadi di Dusun Kauman, Kelurahan Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Warga di wilayah paling timur Kabupaten Semarang ini menyulap jalanan di desanya menjadi pasar kuliner yang menyajikan jajanan tradisional untuk buka puasa.

Pasar kuliner yang disebut Pasar Bukan itu menyajikan jajanan tradisional yang saat hari-hari biasa jarang ditemukan di daerah perkotaan maupun pasar tradisonal. Jajanan tradisional itu mulai dari pecel puli, ketan lupis, hingga jenang gemblong, yang dijual dengan harga super murah, yakni Rp1.000/biji.

Salah satu pembeli di Pasar Bukan, Yulfa Afrianti, asal Suruh, mengaku rutin membeli jajanan di Pasar Bukan jelang buka puasa. Keberadaan pasar itu sangat membantunya untuk memenuhi kebutuhan berbuka puasa yang tidak bisa disajikannya untuk keluarga.

“Ya, sangat terbantu dengan adanya pasar ini. Di sini menu jajanannya juga lengkap dan murah. Apalagi, kita sebagai ibu rumah tangga kan enggak selalu bisa menyediakan menu yang beranekaragam seperti yang disediakan di sini,” ujar Yulfa saat dijumpai Semarangpos.com di sela-sela berbelanja menu buka puasa.

Salah satu penjual penganan berbuka puasa di Pasar Bukan, Nuk, mengaku pasar kaget khusus penganan berbuka puasa ada hanya saat bulan Ramadan. Tradisi menggelar pasar kuliner di jalan kampung itu sudah dilakukan warga sejak sembilan tahun terakhir.

“Kalau tidak bulan puasa, pasarnya juga tidak ada. Yang jualan di sini rata-rata warga yang setiap harinya juga memiliki rutinitas yang berbeda-beda,” ujar perempuan paruh baya yang memiliki profesi asli sebagai guru sekolah dasar itu.

Nuk mengaku dengan menggelar dagangan di pasar kaget itu warga sekitar juga bisa mencari penghasilan tambahan untuk merayakan Lebaran 2016. Selain itu, dengan adanya pasar yang buka buka setiap hari pukul 14.00-18.00 WIB itu bisa memenuhi kebutuhan warga yang mencari menu jajanan untuk buka puasa.

“Warga sekitar jadi enggak perlu pergi jauh-jauh untuk cari jajanan buka puasa. Semuanya yang dibutuhkan ada di sini. Berbagai jajanan tradisional yang menyehatkan tersedia di sini,” ujar Nuk yang menggelar dagangannya berupa minuman tradisional dawet cendol di Pasar Bukan selama Ramadan 2016 itu.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya