Jateng
Senin, 13 Juni 2016 - 05:50 WIB

RAMADAN 2016 : Potensi Zakat Jateng Capai Rp449 Miliar!

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi zakat, infak dan sadakah. (JIBI/Solopos/Dok.)

Ramadan 2016 diharapkan MUI setempat menjadi momentum penting pengumpulan zakat yang bisa digunakan untuk mengentaskan kemiskinan.

Semarangpos.com, SEMARANG – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah mengungkapkan potensi penerimaan zakat di provinsi ini terbilang besar karena mencapai Rp449 miliar. Dana yang diperoleh dari pengumpulan zakat yang biasanya berpuncak pada bulan Ramadan itu diyakini bisa digunakan untuk mengentaskan kemiskinan.

Advertisement

Ketua Umum MUI Jawa Tengah, Ahmad Darodji, kepada Semarangpos.com di Semarang, belum lama ini, mengakui kesadaran umat Islam Jateng untuk membayar zakat setiap tahun terus meningkat. “Hitungan Badan Amil Zakat Nasional [Baznaz] penerimaan zakat di Jateng mencapai Rp449 miliar per tahun,” katanya.

Apabila dana hasil zakat yang pengumpulannya biasanya jatuh pada bulan ramadan ini dikelola dengan benar, lanjut dia, sebenarnya bisa untuk meningkatkan kesejahteraan umat muslim sehingga bisa lepas dari kemiskinan. Dana hasil zakat itu bisa digunakan untuk membantu meningkatkan perekonomian kaum muslim, yang saat ini banyak terbelenggu  dalam kemiskinan.

“Kenyataan pengelolaan dana hasil zakat belum sepenuhnya untuk kepentingan umat muslim, sehingga masih dalam kemiskinan,” ujarnya. Padahal, sambung Darodji, kemiskinan merupakan salah satu permasalahan utama yang dihadapi umat Islam di Jateng dan pada umum di Indonesia.

Advertisement

Modal Usaha
Selain masalah kemiskinan, umat Islam yang menjadi mayoritas, karena mencapai 87,2% juga menghadapi masalah kebodohan karena belum bisa mengakses pendidikan dan masalah kesehatan. “Dana hasil zakat bisa digunakan untuk mengentaskan kemiskinan. Ke depan perlu dibenahi agar benar-bena membawa manfaat bagi umat Islam,” harapnya.

Darodji menambahkan selain melalui dana hasil zakat, untuk meningkatkan perekonomian umat Islam, MUI mendesak pemerintah memberikan stimulus modal usaha dengan kredit lunak. “Memberikan pelatihan keterampilan kepada masyarakat yang masih menganggur. Jangan sampai kemiskinan menyebabkan mereka menjadi pengemis. Ini tugas kita bersama,” ujarnya.

 

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif