Jateng
Sabtu, 3 Juni 2017 - 09:50 WIB

RAMADAN 2017 : Cari Untung Berlipat, Pedagang Pasar Johar Alih Status Jadi Penjual Kurma

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah seorang pedagang di Pasar Johar, Semarang, Ulfa Himatul, tengah menjajakan buah kurma dagangannya, Kamis (1/6/2017). Pada bulan Ramadan seperti saat ini, Ulfa dan para pedagang lain di Pasar Johar rela beralis status menjadi penjual kurma. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda Saputra)

Ramadan 2017 diwarnai dengan hadirnya penjual manisan kurma dadakan di Pasar Johar, Kota Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG“Berbukalah dengan kurma”. Sepenggal kalimat dari salah satu hadis Nabi Muhammad S.A.W itu menjadi pedoman bagi umat Islam saat menjalani buka puasa, terutama di bulan Ramadan.

Advertisement

Oleh karenanya tak heran jika setiap bulan puasa atau Ramadan mudah sekali dijumpai buah kurma yang dijual di pasaran. Selain banyak yang mencari, buah ini juga laris karena banyak umat Islam yang menjalankan ibadah puasa ingin mengonsumsi kurma saat berbuka puasa.

Tak terkecuali di Semarang. Bahkan saking banyaknya orang yang mencari buah asal Timur Tengah itu, para pedagang di Pasar Johar, Semarang, pun beralih status menjadi penjual buah kurma dadakan saat bulan Ramadan.

Advertisement

Tak terkecuali di Semarang. Bahkan saking banyaknya orang yang mencari buah asal Timur Tengah itu, para pedagang di Pasar Johar, Semarang, pun beralih status menjadi penjual buah kurma dadakan saat bulan Ramadan.

Hasilnya pun cukup lumayan. Para pedagang di Pasar Johar ini mampu meraup keuntungan ratusan ribu rupiah per hari dari berjualan buah kurma.

Salah satu pedagang buah kurma di Pasar Johar, Ulfa Himatul, mengaku sudah dua tahun terakhir ini berjualan buah kurma saat bulan Ramadan. Padahal, setiap harinya warga Pedurungan, Semarang, itu hanya mengandalkan rejeki dari berjualan aksesoris perlengkapan pernikahan di pasar terbesar di Semarang itu.

Advertisement

Ulfa mengatakan saban hari mampu menjual 10-20 kg buah kurma. Dari beberapa jenis buah kurma yang dijual, buah kurma jenis Mesir yang paling banyak diminati pembeli.

“Buah kurma jenis Mesir yang paling laku karena harganya murah. Sekilo harganya Rp40.000. Kalau buah kurma yang Tunisia jarang peminat karena harganya mahal, yakni Rp100.000 sekilo. Sedangkan, buah kurma jenis Palm harganya Rp60.000 per kilo,” beber Ulfa.

Pada Ramadan kali ini, Ulfa mengaku jumlah pembeli buah kurma semakin banyak. Rata-rata para pembeli membeli buah kurma saat sore hari atau jelang waktu berbuka puasa.

Advertisement

“Jumlahnya akan bertambah lagi nanti jelang Lebaran. Banyak yang mencari sekedar untuk camilan berbuka juga hidangan saat Lebaran. Kalau sekarang setiap hari bisa jual 10 kg kurma, mungkin nanti jelang Lebaran bisa meningkat dua kali lipat,” tutur perempuan asal Demak itu.

Senada juga diungkapkan penjual kurma lainnya, Rapisa. Perempuan setengah baya itu mengaku memilih berjualan kurma pada bulan Ramadan karena banyak yang membeli. Padahal selain kurma, Rapisa juga menjual camilan lain, seperti enting-enting gepuk khas Salatiga, brem, wingko babat, dan jenang kudus.

“Dari semua jajanan yang saya jual, kalau bulan puasa seperti ini yang paling laku ya kurma. Oleh karena itu, setiap Ramadan saya perbanyak stok kurma daripada jajanan yang lain,” tutur Rapisa.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif