SOLOPOS.COM - Pj Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi, menyaksikan pameran dan kontes bonsai di Kantor Kecamatan Sidomukti, Rabu (24/8/2022). (Solopos.com-Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA — Maraknya pencinta bonsai belakangan ini membuat pameran dan kontes bonsai kerap digelar, tak terkecuali di Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng). Sekitar 357 bonsai turut dipamerkan dalam ajang Kontes dan Pameran Bonsai Lokal Piala Wali Kota Salatiga di Kantor Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Sabtu-Minggu (20-28/8/2022).

Panitia Kontes dan Pameran Bonsai, Bambang Winahy, mengatakan peserta kali ini tidak hanya berasal dari Salatiga, tapi juga beberapa daerah seperti Magelang, Grobogan, Boyolali, Klaten, dan lain-lain. Menurutnya, kegiatan ini mampu menjadi magnit bagi wisatawan untuk datang ke Salatiga.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

“Secara umum kegiatan ini untuk meningkatkan ekonomi kreatif dan menarik wisatawan di Kota Salatiga,” kata Bambang, Rabu (24/8/2022).

Diharapkan dengan diadakannya kontes dan pameran bonsai itu dapat menjadi pengembangan edukasi kepada masyarakat khususnya di Kota Salatiga. “Dengan adanya kontes bonsai ini dan juga penambahan pendidikan mengenai bonsai. Bisa memberikan pengetahuan serta penjelasan terkait bonsai,” ujarnya.

Bambang mengatakan bonsai yang ikut kontes ini dinilai berdasarkan empat kriteria yakni gerak dasar, kematangan, keserasian dan penampilan. “Untuk kelas kontes ini hanya dua yakni kelas regional dan prospek,” ungkapnya.

Baca juga: Budi Daya Bonsai, Warga jatinom Klaten Mampu Jual Rp1 Juta/Pohon

Diakuinya penggemar bonsa di Salatiga cukup stagnan. Meski demikian, belakangan ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Sebelumnya, sekitar tahun 1980-an hingga 1990-an bonsai sempat booming dan menjadi tren. Namun, setelah itu penggemar bonsa lambat laun menghilang dan baru bangkit kembali beberapa tahun terakhir.

“Selama lima tahun terakhir perkembangan bonsai cukup signifikan. Jadi di tiap kecamatan pun sudah ada komunitas bonsai,” imbuhnya.

Bambang menjelaskan untuk membuat bonsai menjadi menarik dapat memakan waktu bertahun-tahun. Sebab butuh perawatan yang rutin dan waktu yang relatif lama, sehingga bisa diikutsertakan dalam kontes seperti di Salatiga itu.

Baca juga: Yuk ke Pameran PPBI Wonogiri, Ada Ratusan Bonsai Unik-Unik Lo…

Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Sinoeng N. Rachmadi, mengaku bahwa pihaknya ingin mengajak adanya peran kolaborasi dengan dinas terkait. “Artinya tidak hanya bonsai saja, tetapi juga dapat melibatkan berbagai event seperti pendidikan supaya untuk melebarkan segmentasi penggemar,” kata Sinoeng.

Dirinya mengaku di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi hal seperti ini menjadi eksis dan memberikan penopang ekonomi bagi keluarga.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya