SOLOPOS.COM - Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Semarang, menggeruduk Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Senin (12/2/2024) siang. (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG – Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Semarang, menggelar aksi unjuk ras di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Senin (12/2/2024) siang. Para mahasiswa ini menuntut untuk memakzulkan Presiden Jokowi.

Pantaun Solopos.com, ratusan mahasiswa itu tiba di sepanjang Jalan Pahlawan sekitar pukul 14.00 WIB. Dalam aksi itu, sejumlah mahasiswa juga menuliskan aspirasi “Rebut Demokrasi Makzulkan Jokowi” menggunakan pilok di jalan raya.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Aksi dengan tuntutan utama pemakzulan Jokowi oleh ratusan mahasiswa ini pun berjalan cukup panas. Kawat berduri yang sebelumnya bertujuan untuk barikade pengamanan pun telah disingkirkan oleh para peserta aksi.

Bahkan terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dengan polisi karena massa mahasiswa terus mamaksa merangsek ke halaman kantor DPRD Jateng. Hal ini pun membuat aparat kepolisian menyiagakan Dalmas dan polisi anti huru-hara untuk mengantisipasi jebolnya gerbang Gedung wakil rakyat itu.

Kordinator Aksi, Akmal Sajid, mengaku sengaja melaksanakan aksi ini pada momen masa tenang Pemilu 2024. Sebab, kata dia, masih banyak masyarakat yang gelisah atau belum tenang dengan dinamika pesta demokrasi yang telah berjalan sejauh ini.

“Teman-teman di sini sebagai bentuk kesetiaan kepada Indonesia. Dan intinya poin utama tuntutan kami adalah makzulkan Jokowi. Karena secara umum Jokowi telah berdosa di Pemilu ini,” nilai Akmal di sela-sela aksi, Senin.

Akmal menambahkan, hukum hingga kebebasan perbendapat memang diberikan di rezim Presiden Jokowi. Namun, pemberian itu masih melenceng dari koridar yang semestinya.

“Karena buktinya masih ada kriminalisasi. Seperti aktivis Tambak Udang Karimunjawa [Jepara], masyarakat perati, dan warga Wadas yang masih menolak [penambangan]. Oleh karena itu, kami ingin menyanpaikan bahwasanya banyak masyarakat yang belum tenang di masa tenang ini,” serunya.

Saat berita ini ditulis, ratusan mahasiswa itu masih berunjuk rasa di depan Kantor DPRD Jateng. Suasana masih memanas lantaran peserta aksi masih terus ingin masuk ke halaman DPRD Jateng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya