SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan. (Solopos)

Solopos.com, CILACAP — Sebanyak 72 desa di Cilacap rawan mengalami kekeringan selama musim kemarau berlangsung. Di sisi lain, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap berharap ke warga agar selalu meningkatkan kesiapsiapsiagaan dengan munculnya potensi kekeringan tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Wijonardi, mengatakan musim kemarau tahun ini diperkirakan berlangsung lama. Hal itu berpotensi menimbulkan kekeringan dan krisis air bersih.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Ia meminta warga yang tinggal di wilayah rawan kekeringan bijak dalam menggunakan persediaan air bersih. BPBD menyiagakan tiga mobil tangki untuk menyalurkan bantuan air bersih kepada warga yang membutuhkan.

Mobil-mobil tangki tersebut sudah dipasangi keran di sekelilingnya untuk memudahkan penyaluran air ke tempat penampungan warga.

“Dua di antaranya berada di Pusdalops BPBD Kabupaten Cilacap dan satu lagi berada di UPT BPBD Wilayah Majenang,” katanya seperti diberitakan Solopos.com dari Antara, Jumat (24/3/2023).

Selain BPBD, lanjut Wijonardi, organisasi perangkat daerah yang lain juga melakukan langkah-langkah kesiagaan menghadapi risiko kemarau panjang.

Wijonardi mencontohkan, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air yang punya alat mendeteksi sumber-sumber air sehingga bisa membantu mencari sumber air baru di daerah yang rawan kekeringan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya