Jateng
Jumat, 24 Maret 2023 - 14:40 WIB

Rawan Alami Kekeringan, 72 Desa di Cilacap Diminta Siaga Hadapi Kemarau Panjang

Newswire  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan. (Solopos)

Solopos.com, CILACAP — Sebanyak 72 desa di Cilacap rawan mengalami kekeringan selama musim kemarau berlangsung. Di sisi lain, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap berharap ke warga agar selalu meningkatkan kesiapsiapsiagaan dengan munculnya potensi kekeringan tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Wijonardi, mengatakan musim kemarau tahun ini diperkirakan berlangsung lama. Hal itu berpotensi menimbulkan kekeringan dan krisis air bersih.

Advertisement

Ia meminta warga yang tinggal di wilayah rawan kekeringan bijak dalam menggunakan persediaan air bersih. BPBD menyiagakan tiga mobil tangki untuk menyalurkan bantuan air bersih kepada warga yang membutuhkan.

Mobil-mobil tangki tersebut sudah dipasangi keran di sekelilingnya untuk memudahkan penyaluran air ke tempat penampungan warga.

“Dua di antaranya berada di Pusdalops BPBD Kabupaten Cilacap dan satu lagi berada di UPT BPBD Wilayah Majenang,” katanya seperti diberitakan Solopos.com dari Antara, Jumat (24/3/2023).

Advertisement

Selain BPBD, lanjut Wijonardi, organisasi perangkat daerah yang lain juga melakukan langkah-langkah kesiagaan menghadapi risiko kemarau panjang.

Wijonardi mencontohkan, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air yang punya alat mendeteksi sumber-sumber air sehingga bisa membantu mencari sumber air baru di daerah yang rawan kekeringan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif