SOLOPOS.COM - Suasana di Panti Asuhan Manarul Mabrur Semarang, tengah ramai orang yang datang untuk memberi donasi, bantuan, maupun kebutuhan lainya sembari bercengkrama bersama anak-anak yang diasuh di panti tersebut. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Sebuah panti asuhan di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), viral di media sosial Instagram menyusul video penampakan puluhan bayi yang tidak mendapat kasih sayang dari orang tua. Para bayi ini sudah sejak lama ditinggalkan di panti asuhan itu dengan berbagai alasan seperti orang tua tidak sanggup merawat hingga anak hasil hubungan di luar nikah.

Video penampakan bayi di panti asuhan itu pun dibagikan akun Instagram @indozone.id. Dalam video yang telah disukai lebih dari 93.120 netizen dan mendapat 2.068 komentar itu, terlihat sejumlah bayi menghampiri seorang wanita berkerudung dan meminta digendong seolah-olah bertemu dengan ibu yang sudah lama mereka nantikan.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Solopos.com berusaha melacak keberadaan panti asuhan itu. Pantai asuhan itu tak lain adalah Panti Asuhan Manarul Mabrur yang berada di Jalan Shirotul Mustakin, Pudakpayung, Kota Semarang.

Pendiri Panti Asuhan Manarul Mabrur, Rois Bawono Hadi, 56, mengaku panti asuhannya itu sudah berdiri sejak 12 tahun silam. Selama 12 tahun itu, sudah ada ratusan bayi yang dirawat karena berbagai alasan mulai dari orang tua yang tak sanggup merawat hingga anak hasil hubungan di luar nikah.

“Kalau dihitung total sejak 2012 sampai sekarang sudah ada 249 anak yang dirawat di sini. Tapi, karena sudah banyak yang diambil [ibunya], kini tinggal 97 anak. Total ada 29 balita, sisanya di atas satu tahun. Ada juga yang sudah kuliah,” ujar Rois kepada Solopos.com, Jumat (14/4/2023).

Rois tidak menampik banyak anak yang dirawat di panti asuhannya merupakan anak hasil hubungan di luar nikah. Namun ada juga anak dari keluarga broken home, sehingga orang tua tidak mampu merawat.

“Mereka [datang melahirkan atau menitipkan anak] kebanyakan masih remaja atau kuliah. Terus ada juga yang masih SMP dan SMA. Kemudian ada juga dari guru, buruh pabrik, hingga guru agama,” jelasnya.

Titipan

panti asuhan semarang
ois Bawono Hadi, pendiri Panti Asuhan Manarul Mabrur yang berlokasi di Jalan Shirotol Mustakin, Pudak Payung, Kota Semarang, Jawa tengah. (Solopos.com-Adhik Kurniawan).

Rois pun menegaskan jika bayi-bayi yang lahir di Panti Manarul Mabrur ini bukan untuk diadopsi oleh orang lain. Sebab, para orang tua hanya menitipkan dan akan mengambil kembali sewaktu-waktu.

“Ada juga datang minta bantuan melahirkan, pas sudah lahir, anaknya saya minta bawa, dia [orang tua] tidak mau, bilangnya mau dititipkan di sini saja. Jadi saya hanya merawat mereka semampu saya, sampai ibunya mengambil entah kapan, karena amanah orang tua mereka adalah menitipkan. Itu yang harus saya jaga,” tegasnya.

Rois menceritakan awalnya membuat panti asuhan itu untuk merawat anak-anak jalanan. Namun, pada 2013 ada pasangan remaja yang datang untuk menitipkan bayinya dengan alasan istrinya tidak bisa merawat karena sakit parah di Jogja.

“Ternyata, mereka mahasiswa yang berhubungan di luar nikah. Kemudian, istri bersedia merawat [bayi] karena tidak mau anak itu dibuang,” jelas Rois sambil mengenang almarhum istrinya.

Sejak saat itu, banyak pasangan yang hamil di luar nikah pun menitipkan anaknya di Panti Asuhan Manarul Mabrur Semarang. Namun, lambat laun Rois pun kesulitan menampung semua bayi yang ingin dititipkan di panti asuhannya.

Hingga akhirnya, ia pun mulai tidak menerima lagi penitipan bayi. Selain itu, ia juga tidak stigma negatif tentang panti asuhannya yang kerap dicap melegalkan hubungan di luar nikah terus melekat. Apalagi, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang juga telah mengeluarkan larangan untuk menampung bayi hasil hubungan di luar nikah.

“Sudah setop, sekarang tidak menerima bayi dan ibu hamil lagi. Sudah enam bulan ini. Ada 457 perempuan hamil mau melahirkan dan bayinya ingin dititipkan saya tolak. Dari Dinsos Semarang juga minta jangan sampai ada anggapan Semarang punya tempat pembuangan bayi di luar nikah,” tegasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya