Jateng
Rabu, 23 November 2016 - 21:50 WIB

RAZIA SEMARANG : Bentak Polisi Saat Diperiksa, Warga Ambarawa Diringkus

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pria diamankan polisi setelah menolak diperiksa di depan Masjid Mujahidin Palagan, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Rabu (23/11/2016) sore. (Facebook.com-?Apdie Chieycowox Jhuelexx Tjahkhneyumaheknowbalhinernhey)

Razia yang dilakukan polisi di Ambarawa, Kabupaten Semarang membuatnya dibentak-bentak warga, buntutnya polisi meringkus pria mencurigakan itu.

Semaarangpos.com, UNGARAN – Razia yang dilakukan polisi terhadap warga tak selalu berlangsung mulus. Di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), dua polisi justru dibentak-bentak seorang pengendara sepeda motor yang dianggap ugal-ugalan dan dikhawatirkan membahayakan pengendara lain.

Advertisement

Peristiwa itu terjadi di depan Masjid Mujahidin Palagan, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Rabu (23/11/2016) sore. Seorang pengguna Internet (netizen) yang menggunakan akun Facebook Apdie Chieycowox Jhuelexx Tjahkhneyumaheknowbalhinernhey? memaparkan kronologi kejadian tersebut dalam grup Facebook Ambarawa Tercinta.

Ia memaparkan bahwa peristiwa itu berawal saat polisi yang berada di depan Masjid Mujahidin Palagan melihat pria berbaju hitam yang dianggap ugal-ugalan sehingga dikhawatirkan membahayakan pengguna jalan lain. Kedua polisi itu lalu mencoba menghentikan pengendara sepeda motor itu, lalu memintanya untuk menunjukkan SIM dan STNK.

Advertisement

Ia memaparkan bahwa peristiwa itu berawal saat polisi yang berada di depan Masjid Mujahidin Palagan melihat pria berbaju hitam yang dianggap ugal-ugalan sehingga dikhawatirkan membahayakan pengguna jalan lain. Kedua polisi itu lalu mencoba menghentikan pengendara sepeda motor itu, lalu memintanya untuk menunjukkan SIM dan STNK.

Menghadapi razia polisi, pria berbaju hitam itu justru menolak untuk menunjukkan surat kelengkapan mengemudikan kendaraan di jalan raya. Ia justru membentak kedua polisi, sehingga perdebatan pun tak terelakkan.

Saat diminta untuk menunjukkan isi tas yang digendongnya, pria berbaju hitam itu juga menjawab dengan nada tinggi. Pria itu lantas diminta untuk masuk ke dalam mobil patroli polisi, namun bentakan dari pria berbaju hitam itu justru semakin kencang.

Advertisement

Ora, aku mangkat dewe bisa [enggak, aku berangkat sendiri bisa],” ucap pria berbaju hitam itu dengan nada membentak. Kedua polisi itu pun berusaha menahan emosi dan kembali membujuk agar pria itu bersedia menuruti kata-kata sang polisi.

Dalam rekaman video tersebut terlihat seseorang tiba-tiba mengambil kunci sepeda motor milik pria berbaju hitam untuk diberikan kepada kedua polisi itu. Namun keadaan justru semakin tegang saat pria berbaju hitam berusaha mengambil kembali kunci sepeda motornya.

Ia terlihat meronta-ronta saat ditenangkan polisi dan akan dimasukkan ke dalam mobil patroli. Pengguna akun Apdie Chieycowox Jhuelexx Tjahkhneyumaheknowbalhinernhey? menginformasikan bahwa pria itu lantas dipaksa masuk ke mobil patroli dan dibawa ke Mapolsek Ambarawa.

Advertisement

Sebagaimana yang terlihat di rekaman video unggahan Nico Prasetya, pria berbaju hitam itu dipaksa masuk ke dalam mobil patroli oleh beberapa polisi dan dibantu beberapa warga yang menyaksikan kejadian tersebut. “Bawa [ke kantor polisi] saja pak,” teriak salah seorang yang menyaksikan peristiwa itu.

Pengguna akun Nico Prasetya mengatakan bahwa pria berbaju hitam yang meronta-ronta itu mengaku sebagai warga Salatiga. Namun setelah diperiksa, dalam KTP-nya tercantum alamat Desa Kupang Dalangan, Ambarawa. Kendati demikian, sebagian besar member yang mengaku sebagai warga Desa Kupang Dalangan mengatakan bahwa mereka belum pernah melihat pria itu di Desa Kupang Dalangan. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif