SOLOPOS.COM - Yoyok Bambang Priyambodo, maestro tari sekaligus penata tari asal Semarang. (Istimewa/Instagram @radjawali.scc)

Solopos.com, SEMARANG — Terkenal akan pelestarian sejarah dan budayanya yang dikenalkan secara masif, Semarang telah melahirkan seorang maestro tari sekaligus penata tari bernama Yoyok Bambang Priyambodo.

Nama tersebut tentu sudah tidak asing lagi terdengar di berbagai kalangan, khususnya pencinta seni dunia tari. Yoyok Bambang Priyambodo merupakan pria kelahiran Semarang, 25 April 1966. Di usianya yang tak muda lagi, Ia tetap melestarikan kebudayaan tari yang telah diwariskan.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Tak hanya memperkenalkan dan mengedukasi di Indonesia, namanya telah dikenal sebagai seorang seniman yang mengangkat dan memperkenalkan kekayaan budaya tari ke tingkat dunia. Dengan bakat dan dedikasi yang luar biasa, Yoyok Bambang Priyambodo telah menjadikan tari sebagai wahana menyuarakan pesan-pesan budaya dan kearifan lokal.

Pria usia 57 ini telah berkecimpung pada dunia tari sejak Ia berada di usia belia. Tahun 1976 jadi tahun pertama Yoyok Bambang Priyambodo yang tengah berada di bangku Sekolah Dasar (SD) dalam mengikuti Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Kota Semarang. Dari ajang ini, Yoyok Bambang Priyambodo mendapatkan juara I tari Rantoyo dan Cantrik.

Pada tahun 1979, Yoyok Bambang Priyambodo mendapat kehormatan bisa menampilkan tariannya di hadapan Presiden Republik Indonesia, yakni Presiden Soeharto. Sejak usia muda, Yoyok Bambang Priyambodo telah menunjukkan minat besar dalam seni tari.

Kecintaannya terhadap kesenian tradisional membawanya untuk terus mengasah bakat dan keterampilan dalam dunia tari. Dalam perjalanannya sebagai seorang penari, Yoyok Bambang Priyambodo telah menciptakan prestasi gemilang yang tak luput dari perhatian publik.

Dilansir oleh skripsi yang berjudul Koreografi Tari Nyai Brintikgarapan Yoyok Bambang Priyambodo karya Maharani Hares Kaeksi, Yoyok Bambang Priyambodo mengedukasi masyakarat sebagai pembicara dalam bidang kebudayaan dan kesenian, khususnya tari. Hal itu dilakukan di berbagai kesempatan.

Ia juga mencipta beberapa karya tari yang melegenda, di antaranya Tari Denok Deblong, Tari Warak Dugder, Tari Yaik Semarang, Tari Nyai Brintik, hingga karyanya yang terbaru, yakni Tari Bedhayan Endang Sejanila.

Sebagai seorang maestro tari, Ia juga berperan sebagai pengajar dan pelatih untuk generasi muda. Dedikasinya dalam melestarikan dan memperkenalkan tari tradisional membuatnya menjadi salah satu sosok penting dalam dunia kesenian tari Indonesia.

Dengan sederet prestasi gemilang di dunia kesenian tari, pemilik sekaligus pengasuh di Sanggar Tari Greget Semarang ini dijadikan sebagai duta seni dan telah memperkenalkan keindahan tari di berbagai negara besar, seperti Australia, Belanda, Inggris, hingga Jepang.

Dengan semangat dan komitmennya, Ia terus berjuang untuk mewariskan kecintaannya terhadap seni tari kepada generasi penerus sehingga kesenian akan tetap hidup dan berkembang di masa mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya