Solopos.com, CILACAP — Rempeyek yutuk telah dikenal sebagai camilan khas di Cilacap. Rempeyek ini berbeda dengan rempeyek pada umumnya.
Bagi yang belum tahu, yutuk atau biasa disebut undur-undur laut adalah hewan laut sekerabat udang namun bentuknya sedikit menyerupai kecoa dan berukuran sebesar ibu jari.
Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks
Melansir dari Wikipedia, hewan ini sering ditemukan dan sudah sering dikonsumsi masyarakat di pesisir pantai selatan, salah satunya di pantai Cilacap. Sama seperti udang, jika digoreng yutuk akan berubah warna menjadi merah.
Dari segi kesehatan, kandungan gizi hewan ini juga tak kalah tingginya jika dibandingkan dengan hewan laut lainnya.
Sama halnya udang sebagai penghasil kitin, mengkonsumsi yutuk akan membantu menjaga metabolisme tubuh dan mampu menurunkan kolesterol. Selain sehat, rempeyek yutuk ini juga memiliki rasa yang renyah dan gurih.
Pembuatan rempeyek yutuk prosesnya hampir sama dengan rempeyek pada umumnya. Pertama, siapkan adonan rempeyek. Selanjutnya yutuk dibersihkan terlebih dahulu, kemudian yutuk ditaruh di atas satu sendok adonan rempeyek.
Satu sendok adonan tersebut akan menghasilkan satu buah rempeyek. Setelah itu, di goreng dengan cara dilebarkan agar hasilnya lebih tipis dan krispi.
Setelah diberi yutuk, perpaduan rasa rempeyek ini terbilang unik dan lebih gurih. Untuk menikmati rempeyek yutuk ini, biasanya warga Cilacap menyajikannya bersama pecel sayur atau bisa juga dinikmati sebagai camilan.
Bagi yang ingin mencicipi rempeyek yutuk ini, Anda akan mudah menemukannya di berbagai warung yang berada di pesisir Pantai Cilacap. Rempeyek yutuk juga bisa awet dalam waktu yang lama sehingga cocok untuk dijadikan oleh-oleh khas untuk dibawa pulang saat berkunjung ke Cilacap.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
