Jateng
Minggu, 27 Mei 2018 - 23:50 WIB

Rendahnya Partisipasi Perempuan Berpolitik Jadi Sorotan Legislator

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, PEKALONGAN &mdash;</strong> Rendahnya minat perempuan berpartisipasi dalam politik menjadi sorotan anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah Adi Rustanto. Menurut dia, kurangnya akses informasi yang berkaitan politik yang menjadi penyebabnya.</p><p>"Pemahaman perempuan dan akses informasi terhadap politik masih kurang sehingga mereka perlu dikenalkan pada pendidikan politik. Karena itu, advokasi dan pendidikan politik bagi perempuan harus digencarkan," kata anggota DPRD Jateng itu di Pekalongan, Minggu (27/5/2018).</p><p>Kepala Satun Bangsa dan Politik Kabupaten Batang Agung Wisnu Barata mengatakan sudah saatnya perempuan didorong untuk berpartisipasi dalam politik. Partisipasi perempuan pada politik, kata dia, akan mewujudkan kesetaraan dan membuka lebar kesempatan bagi mereka untuk memperjuangkan hak-haknya.</p><p>"Mengapa perempuan perlu berperan dan berpartispasi dalam politik? Karena untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat, terutama aspirasi kaum perempuan," katanya.</p><p>Menurut dia, ada berbagai peran perempuan dalam partisipasi politik antara lain memberikan suara pada pemilu dan aktif pada organisasi kemasyarakatan. Selain itu, kata dia, perempuan perlu didorong menjadi anggota penyelenggara pemilu dan pengurus atau anggota partai politik.</p><p>"Selama ini sejumlah hambatan yang menghadang partisipasi perempuan dalam politik adalah aspek budaya yang menyatakan perempuan adalah ’konco wingking’. Tugas perempuan adalah mengurus anak dan keluarga di rumah, ini salah satu hambatan," katanya.</p><p>Direktur Lembaga Pemberdayaan dan Studi Sosial Ekonomi Kerakyatan (LPSSEK) Inang Winarso mengatakan peran perempuan sangat penting karena partisipasi mereka di masyarakat masih terbatas sedang persoalan kehidupan perempuan makin berat.</p><p>"Kami mencontohkan kematian ibu melahirkan dan bayi menjadi masalah yang belum ditangani dengan baik karena fokus pembangunan kesehatan lebih dominan pada aspek pengobatan. Sedang urusan kehamilan dan persalinan yang sehat lebih diutamakan pada aspek pencegahan," katanya.</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif