Jateng
Jumat, 13 Agustus 2021 - 15:51 WIB

Renovasi Bendungan Boja Kendal Telan Dana Rp3,6 Miliar

Yesaya Wisnu  /  Alvari Kunto Prabowo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Desain Bendungan Bener Purworejo (Youtube T FAIZNSORY)

Solopos.com, KENDAL — Pembangunan bendungan irigasi di Desa Blimbing, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal sudah mencapai 52%. Bendungan irigasi ini dibangun kembali di Sungai Glagah ini diproyeksikan bisa digunakan untuk mengairi 1000 hektare sawah dari anggaran dana alokasi khusus (DAK) senilaiRp3,6 miliar.

Mengutip dari laman Instagram @liputan.kendal.terkini, Jumat (13/8/2021), Bupati Kendal Dico M. Ganinduto mengatakan bahwa bendungan ini merupakan salah satu yang terbesar di Kabupaten Kendal yang dikelola oleh Pemkab setempat. Dengan adanya bendungan ini, Dico berharap pertanian di wilayah Desa Blimbing dan sekitarnya bisa hidup lebih maksimal untuk menghasilkan produk yang melimpah.

Advertisement

Dalam wawancaranya dengan media, nantinya dengan adanya bendungan ini dapat membantu para petani dalam pengairan di sawahnya. Pihaknya juga akan memetakan lagi wilayah mana saja yang perlu diperhatikan pengairan nya agar pertanian di Kabupaten Kendal bisa lebih maju lagi.

Baca Juga: Makan Sop Daging Sapi di Warung Ini Cukup Bayar Rp9.000

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Kendal, Sugiono, menambahkan Bendungan Blimbing dibangun kembali pada sisi tebing kanan dan kiri yang mulai rusak. Bangunan utama bendungan juga dilakukan perbaikan setelah banyak yang bocor.

Advertisement

Pihaknya juga fokus membangun ulang saluran irigasi agar air yang disalurkan bisa sampai ke persawahan. Sugiono menjelaskan bahwa Bendungan ini sudah rusak, dimana banyak yang bocor sehingga air  tidak mengalir ke persawahan. Dengan perbaikan ini diharapkan nantinya bisa mengairi sawah seluas 1000 hektare di 5 desa sekitarnya.

Sugiono menargetkan bahwa pembangunan bendungan ini bisa selesai dalam 1 bulan ke depan agar bisa dimanfaatkan dengan baik oleh warga sekitar untuk kebutuhan pertanian mengingat debit air sungai cukup tinggi sepanjang tahun.

Baca Juga : Merapi Muntahkan 4 Kali Guguran Awan Panas Hingga Sejauh 3 Kilometer

Advertisement

Kades Blimbing, Sutrisno menerangkan, bendung Sungai Glagah ini menjadi tumpuan irigasi persawahan di 5 desa, meliputi, Desa Blimbing, Salamsari, Boja, Bebengan, dan Merbuh dengan luasan persawahan mencapai 1.000 hektare.

Katanya, bendung tersebut sudah 2 tahunan rusak sehingga air yang ditampung tidak maksimal. Pihak desa juga khawatir jika kerusakan tidak ditangani segera akan berdampak pada kerusakan bendung utama, sehingga, persawahan di 5 desa terancam kekeringan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif