Jateng
Jumat, 16 September 2016 - 11:50 WIB

Revitalisasi Pasar Johar Butuh Rp1 Triliun

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas pemadam berada dipuing-puing bangunan di dalam Pasar Induk Johar Semarang yang terbakar. Foto diambil Minggu (10/5/2015). (Insetyonoto/JIBI/Solopos)

Revitalisasi Pasar Johar yang sempat terbakar ditaksir membutuh biaya Rp1 triliun

Semarangpos.com, SEMARANG — Dinas Tata Kota dan Perumahan (DTKP) Kota Semarang menyatakan revitalisasi Pasar Johar Semarang pascakebakaran yang akan ditanggung bersama pemerintah pusat, provinsi, dan kota diperkirakan menelan biaya hingga Rp1 triliun. “Kalau ditaksir, dana yang diperlukan bisa mencapai sekitar Rp1 triliun,” kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala DTKP Kota Semarang M Irwansyah di Semarang, Kamis (15/9/2016).

Advertisement

Hal tersebut diungkapkannya usai diskusi mengenai revitalisasi Pasar Johar yang dihadiri seluruh kalangan terkait, termasuk perwakilan dari pedagang Pasar Johar Semarang. Menurut Irwansyah, fokus revitalisasi dilakukan untuk menjaga keberadaan bangunan cagar budaya dan mengembangkan bangunan yang baru dengan memperhatikan Masjid Kauman dan alun-alun.

“Yang jelas, Pak Wali [Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi] sudah mewanti-wanti agar [bangunan Pasar Johar] jangan melebihi tiga lantai. Sebab, dikhawatirkan kurang diminati pembeli,” katanya.

Ia mengatakan Pemerintah Kota Semarang yang bertugas menyusun detail engineering design (DED) menargetkan sudah bisa rampung akhir Desember mendatang untuk mengetahui pasti anggaran yang diperlukan. Dari DTKP, kata dia, saat ini juga masih menunggu hasil pendataan jumlah pedagang Pasar Johar yang dilakukan Dinas Pasar agar dalam perancangan DED bisa tepat guna sesuai kebutuhan pedagang.

Advertisement

“Katanya [Dinas Pasar], jumlah pedagang di Pasar Johar ada sekitar 8.000-an orang. Prinsipnya, Pemkot Semarang dalam membangun [revitalisasi Pasar Johar] tidak akan mengusir,” katanya. Mengenai keberadaan alun-alun yang akan dikembalikan di sekitar Masjid Kauman Semarang, kata dia, dimaksudkan untuk menghidupkan sumbu-sumbu religius yang sudah terbentuk dan akan dipertahankan.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berkomitmen tetap memperhatikan konsep konservasi dalam revitalisasi Pasar Johar agar bermanfaat dan tepat sasaran bagi masyarakat Kota Semarang. “Ya, makanya dalam membangun harus memperhatikan konsep konservasi. Saya berharap DED jangan asal-asalan, sekadar proyek saja, namun harus dicermati baik,” kata Hendi, sapaan akrabnya.

Atas dasar itulah Hendi meminta masukan kepada seluruh pihak terkait agar revitalisasi Pasar Johar yang direncanakan menempati lahan seluas 5 ha bisa menghasilkan pasar yang nyaman.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif