Jateng
Selasa, 9 November 2021 - 15:04 WIB

Ritual Kalang Kobong, Tradisi Kematian Wong Kalang

Yesaya Wisnu  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gambaran tradisi kalang obong oleh wong kalang di Kabupaten Kendal (Instagram/@budayainyong)

Solopos.com, KENDAL — Salah satu fakta dan keunikan suku kalang atau wong kalang adalah ritual kematian yang dikenal sebagai Kalang Obong. Dikutip dari literasi ilmiah yang diambil dari Lib.unnes.ac.id, Selasa (9/11/2021), Desa Bumiayu yang ada di Kecamatan Waleri,  Kabupaten Kendal, Jawa Tengah  banyak dihuni oleh wong kalang yang memiliki ritual yang berbeda dengan masyarakat Kabupaten Kendal pada umumnya.

Berdasarkan literatur tersebut, ritual kalang obong merupakan sebuah upacara yang dilakukan oleh wong kalang untuk memberi bekal kepada orang yang telah meninggal. Dalam ritual ini, yang dilakukan oleh wong kalang adalah membakar barang-barang yang dimiliki oleh seseorang dari komunitas wong kalang yang telah meninggal sebagai bekal di alam baka.

Advertisement

Ritual ini dilakukan dengan tahapan yang cukup panjang, mulai dari pembacaan doa, nyangoni, mantenan dan obong. Fungsi dari ritual kematian adalah menunjukan rasa tanggung jawab keluarga dan untuk menghantarkan arwah ke alam baka. Selain itu juga sebagai media dalam menginternalisasikan nilai religius bagi komunitasnya, penegas identitas wong kalang serta sebagai penguat solidaritas.

Baca Juga: Gurihnya Peyek Laron, Doyan Gak?

Advertisement

Baca Juga: Gurihnya Peyek Laron, Doyan Gak?

Dilansir dari laman Instagram @budayainyong, dalam menjalankan ritual ini ditentukan oleh jenis kelompok dari masyarakat wong kalang yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok kalang kobong dan kalang kamplong, Kelompok Obong adalah golongan wong kalang dari garis keturunan laki-laki yang berhak mengadakan ritual obong tersebut.

Sedangkan kelompok kalang kamplong merupakan golongan wong kalang dari keturunan permempuan yang tidak berhak mengadakan ritual obong karena dianggap bukan keturunan murni karena berfasarkan garis patriakinya berasal dari non kalang

Advertisement

Baca Juga: Cerita Keturunan Wong Kalang Soal Misteri Manusia Berekor

Tradisi kalang kobong ini sepintas mirip juga dengan ritual Ngaben di Bali. Bedanya, kalau Ngaben yang dibakar adalah jenazah. Sedangkan jenazah wong kalang masih dikebumikan dan yang dibakar adalah benda-benda kepunyaan sang almarhum.

Ritual Kalang Kobong ini pernah dijadikan sebuah film pendek oleh sebuah komunitas pembuat film pendek. Film yang dibuat pada 2019 lalu itu bekerjasama antara Viu Short sebagai kreator film pendek dengan Pemerintah Kabupaten Kendal. Film ini menceritakan konflik budaya modern yang rasional dengan budaya tradisional yang sarat dengan mitos. Kisah itu menjadi seru karena dibalut dengan kisah percintaan remaja.

Advertisement

Baca juga: Wong Kalang Pemilik Harta Karun di Blora: Penjaga Hutan & Ahli Kayu

Senior Vice President Marketing Viu, Myra Suraryo mengatakan bahwa penggarapan film ini dilakukan untuk memberikan wadah bagi sineas-sineas muda lokal dan komunitas film serta seni budaya di Kabupaten Kendal untuk berkarya dan juga membangun ekosistem perfilman, Selain itu juga untuk meningkatkan potensi wisata edukasi di Kabupaten Kendal melalui pengenalan tradisi budaya.

Film ini menceritakan seorang perempuan dari suku kalang yang menjalin hubungan dengan laki-laki milenial. Konflik budaya terjadi saat sang laki-laki melihat ritual kalang obong yang dianggap kurang lazim di masa modern saat ini. Film ini dirilis pada Mei 2020 dengan judul “Kalang Obong” dan disiarkan di 17 negara

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif