SOLOPOS.COM - Ilustrasi genangan rob atau banjir air laut di Jl. Kaligawe, Kota Semarang. (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Rob atau banjir air laut di Semarang meninggi sehingga mengganggu arus lalu lintas kendaraan.

Semarangpos.com, SEMARANG — Banjir air laut yang melimpah ke daratan atau lazim disebut rob menggenangi ruas-ruas jalan protokol di kawasan Kaligawe, Kota Semarang, Rabu (8/6/2016) sore. Banjir akibat laut yang sedang pasang tinggi itu memacetkan arus lalu lintas kendaraan.

Promosi BRI Meraih Dua Awards Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam BSEM MRI 2024

Pantauan Kantor Berita Antara di lapangan, Rabu petang, rob Semarang itu menggenangi ruas Jl. Kaligawe yang menjadi akses masuk dan keluar kendaraan dari arah Semarang-Demak. Ketinggian banjir air laut itu bervariasi, bisa mencapai 50 cm-60 cm.

Genangan rob yang cukup tinggi menyebabkan sebagian besar pengemudi kendaraan, terutama sepeda motor memilih berputar arah, sementara itu beberapa pengendara kendaraan nekat menerjang genangan air asin yang bersifat korosif terhadap logam itu. Beberapa pengendara berhasil menerobos genangan rob dengan lancar, terutama mobil, namun banyak pula kendaraan itu yang mogok karena tidak kuat menerjang ketinggian genangan air.

Di sekitar perlintasan kereta api (KA) Kaligawe, Semarang, anak-anak muda dari kawasan sekitar tampak memanfaatkan kesempatan menjadi pendorong mobil dan sepeda motor mogok, maupun mendadak menjadi tukang servis kendaraan bermotor. Banyaknya kendaraan yang berputar arah dan melaju pelan menyebabkan arus lalu lintas di kawasan itu macet, mulai perlintasan KA Kaligawe hingga sebelum jembatan tol di kawasan itu.

Pertokoan dan warung-warung makan di kawasan itu yang biasanya ramai, terlihat tutup karena jarang dilewati kendaraan, di samping karena tingginya rob yang menggenang di depan pertokoan mereka. Fidya, pengendara motor yang terjebak rob mengaku nekat menerjang tingginya genangan karena ingin segera kembali ke rumah kos meski akhirnya sepeda motornya mogok tak kuat menerjang rob.

“Tadi [Rabu, 8/6/2016] siang, saya juga lewat sini [Kaligawe] dan rob tidak separah ini. Ini sore saya balik dari Kota Lama sudah tinggi sekali airnya. Ya, nekat saja menerjang rob,” katanya.

Selain menggenang jalan protokol, rob menggenangi pula kawasan permukiman di sekitar Kaligawe, seperti Tambakrejo yang beberapa rumah di perkampungan itu tergenang rob setinggi antara 20 cm-40 cm. “Kampung ini sudah ditinggikan beberapa kali. Namun, tetap saja tergenang rob. Apalagi, kawasan tambak yang ada di dekat laut diuruk sehingga air lari ke sini,” kata Muis, 38, warga Tambakrejo.

Senada dengan itu, Anang, 42, warga Tambakrejo lainnya mengatakan rob mulai menggenangi perkampungan itu pada tahun 2000, namun genangan rob paling parah terjadi tahun 2012. “Ada sembilan rukun warga (RW) di Tambakrejo ini. Semuanya terdampak rob. Bisa dilihat sendiri, rumah-rumah sampai kalah tingginya sama jalan. Tadi [Rabu, 8/6/2016] siang, air lebih tinggi,” pungkasnya.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya