Jateng
Senin, 20 Juni 2016 - 13:50 WIB

ROB SEMARANG : Tergenangi Rob, Pengusaha Wadul ke Wali Kota

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi genangan rob atau banjir air laut di Kota Semarang. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Rob Semarang masih melanda sejumlah wilayah di kota sehingga menyebabkan kerugian bagi pengusaha dan warga.

Insetyonoto/JIBI/Semarangpos.com

Advertisement

Semarangpos.com, SEMARANG – Belasan pengusaha di kawasan Kaligawe dan warga Semarang Indah yang terkena dampak rob atau limpasan air laut mengadu ke Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Mereka mengadukan persoalan rob di kawasan Kaligawe yang mengganggu kegiatan bisnis, sehingga mengalami kerugian cukup besar baik materi maupun nonmateri.

Advertisement

Mereka mengadukan persoalan rob di kawasan Kaligawe yang mengganggu kegiatan bisnis, sehingga mengalami kerugian cukup besar baik materi maupun nonmateri.

Sebagaimana dikutip dari semarangkota.go.id, Kamis (16/6/2016), pengusaha dari perwakilan PT Sibasurya, PT Sukasari, PT Saudara Makmur, dan perwakilan perusahan lain, melakukan audiensi dengan Hendrar Prihadi di ruang kerjanya Kantor Balaikota, Semarang, Rabu (15/6/2016).

Direktur Utama PT Saudara Makmur, Goemulyo Raharjo mengatakan, rob yang menggenang wilayah Kaligawe dan sekitar memberikan dampak besar terhadap usahanya. Dia menyebutkan beberapa karyawan harus terlambat kerja karena terjebak macet, pengiriman barang terlambat, dan ada banyak akibat lain yang bisa berdampak pada kerugian materi.

Advertisement

Dia barharap pemerintah bisa memberikan solusi cepat dalam upaya penanganan rob ini. “Apapun itu, kami berharap persoalan rob bisa terselesaikan dalam waktu dekat. Apalagi persoalan seperti ini sudah berlangsung lama. Meski tahun ini merupakan dampak terparah rob,” tegasnya.

Pakar hidrologi, Nelwan, yang ikut mendampingi pengusaha dan warga menyatakan harus ada solusi cepat dalam menghadapi persoalan rob di Kota Semarang. Pemerintah, kata dia,  terkesan tidak siap menghadapi persoalan alam yang hampir tiap tahun melanda Kota Semarang ini.

“Sebelum bicara jangka panjang, seperti pembangunan polder dan lainnya, harus ada solusi jangka pendek. Salah satu yang kami usulkan yaitu pembangunan bendung karet di muara-muara sungai. Kali Tenggang, Kali Semarang, dan Kali Seiringin bisa dipasang bendung karet untuk menahan rob masuk ke permukiman,” ungkap dia.

Advertisement

Menanggapi pengaduan pengusaha dan warga, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyatakan masalah rob memang menjadi beban pemerintah dan akan berupaya untuk melakukan penanganan jangka pendek.

Untuk mengatasi masalah rob, sambung dia,  sudah melaporkan ke Gubernur Jateng maupun ke Kementrian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat agar membantu mencari solusi. “Pemerintah terus berupaya melakukan penanganan rob dan banjir ini,” ujar dia.

Menurut Hendi, panggilan Hendrar Prihadi, ada beberapa kendala dalam penanganan masalah rob ini, salah satu yang paling utama adalah pendanaan. Hendi menyebutkan di wilayah timur Kota Semarang, ada lima sungai yang harus dinormalisasi membutuhkan dana besar. Demikian untuk pembangunan sabuk pantai, giant sea wall atau pembangunan bendung juga membutuhkan biaya sangat besar.

Advertisement

Meski demikian, ujar dia, Pemkot Semarang telah memilah beberapa program yang bisa dipercepat penyelesaiannya, semisal pembangunan polder Banger dan normalisasi Banjirkanal Timur yang akan jadi prioritas program. “Normalisasi kali Tenggang hanya kurang tiga lahan yang belum terbebaskan. Tiga tambak sisa, pemilik masih enggan melepaskan jika harga pembebasan kurang dari sekitar Rp3 juta/m. Ini menjadi masalah kami. Berharap masyarakat yang terdampak rob bisa ikut membantu pemerintah dalam hal mempermudah mengurai persoalan yang berdampak sangat luas ini,” papar wali kota.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif