SOLOPOS.COM - Petani tembakau di Temanggung tengah menjemur tembakau rajangan yang disebut lembutan. (Youtube Espos Indonesia)

Solopos.com, SEMARANG — Popularitas rokok tingwe, atau tembakau hasil melinting sendiri, terus menanjak. Tingwe pun kini seolah-olah menjadi pilihan alternatif baggi penikmat rokok di tengah naiknya harga rokok seiring kebijakan pemerintah yang menaikan cukai hasil tembakau (CHT) secara beruntun.

Seorang pedagang tembakau di Kota Solo, Yung-yung, melihat rokok tingwe saat ini telah digemari seluruh kalangan. Bukan hanya kalangan orang tua, rokok tingwe juga menjadi pilihan generasi muda.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

“Lihat tingwe, zaman dulu kan penggunanya banyakan orang tua. Sekarang sudah mulai anak-anak muda, sebagian beralih ke tingwe. Banyak sekali anak muda sudah mulai buka usaha tembakau,” ujar Yung-yung dalam video yang diunggah di kalan Youtube Espos Indonesia.

Senada disampaikan Setyawan, salah seorang penikmat rokok tingwe. Menurutnya, tren penggemar tembakau linting atau tingwe saat ini mulai bergeser ke anak muda. Banyak kalangan anak muda yang mulai beralih ke rokok tingwe karena dirasa lebih hemat dibandingkan membeli rokok keluaran pabrikan seperti SKT maupun SKM.

“Kalau beberapa tahun ini lebih banyak yang melinting usia-usia muda. Alasannya, mungkin kalau anak muda lebih hemat. Mungkin kalau [beli] roko Rp50.000 itu bisa [habis] sehari. Sedangkan, kalau ini [tingwe] mungkin dengan Rp50.000 bisa sampaai 5 hingga empaat hari,” ujarnya.

Tren rokok tingwe ini pun juga menjadi asa baru bagi petani tembakau, terutama di wilayah Temanggung, Jawa Tengah (Jateng). Selama ini, Temanggung memang dikenal sebagai daerah produsen tembakau. Salah satu daerah di Temanggung yang menghasilkan tembakau kualitas terbaik adalah Kecamatan Bansri.

Di daerah Bansri, petani tembakau juga membuat tembakau yang siap saji melalui lembutan. Lembutan merupakan tembakau yang dirajang lembut dan diproses secara manual dengan alat tradisional.

“Kita ini berinovasi untuk membuat tembakau yang dirajang halus ataupun yang dinamakan lembutan dipilih memang dari daun terbaik. Dirajang secara halus kemudian diproses sedemikian rupa. Alhasil harganya fantastis, terbaiknya ini Rp1 juta lebih ataupun minim 1 juta,” ujar petani tembakau Temanggung, Agus Zamroni.

Lembutan

Ia juga menambahkan, jika saat ini pemuda-pemuda berinovasi membuat lembutan yang bagus. Dari setiap lembar terbaik daun tembakau, terciptalah teknik olahan yang diwariskan turun temurun hingga sekarang, bahkan sudah dijadikan tradisi, yang disebut tradisi melinting tembakau atau tingwe (linting dewe) atau menggulung tembakau racikan sendiri.

Gambarannya, tingwe ini adalah keterampilan meracik beragam jenis tembakau yang telah dirajang lembut yang dibalut dengan kertas linting atau papir yang disetiap hisapannya memiliki cita rasa khas. Selain itu, tingwe juga bisa diracik dan diatur sesuai imajinasi selera masing-masing penikmatnya.

Tembakau linting ini juga bisa dibilang sebagai harapan baru bagi petani dan membuatnya menjadi seperti pemilik dan pengusaha atas hasil pertaniannya sendiri. Dengan ini petani dapat mengendalikan harga jual sendiri dibanding memenuhi kebutuhan produsen rokok besar.

“Memang beberapa tahun ini, tembakau yang untuk doal atau pabrikan itu kurang menguntungkan bagi petani. Jadi, alternatif dari itu kita membuat lembutan yang bisa langsung dijual belikan secara langsung ke konsumen,” ujar Agus Zamroni.

Menurut Agus Zamroni sebagai petani, tembakau untuk pabrikan itu tergantung langsung dan bergantung pada pabrik. Dalam artian jangka waktunya ditentukan oleh pabrik. Berbeda dengan lembutan sendiri yang cenderung bebas. Di mana petani sendirilah yang mengendalikan.

Pada akhirnya, tingwe adalah alternatif yang menggiurkan. Trend ini juga menjadi harapan baru bagi petani agar mampu berdikari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya