SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

Ruang terbuka hijau di Kota Semarang dibangun cukup banyak. Namun DPRD Kota Semarang menilai pembangunan masih kurang dalam tahap perencanaan 

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG—Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang mengingatkan pentingnya penataan ruang terbuka hijau (RTH) yang kian gencar dibangun, namun terkesan kurang perencanaan.

“Sekarang ini kan taman-taman dibangun. Ada yang baru selesai dibangun, seperti Taman Pandanaran, ada yang mau dibangun,” kata Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Joko Santoso di Semarang seperti dikutip Antara, Senin (16/3/2015).

Menurut dia, pembangunan taman yang kian gencar dilakukan Pemerintah Kota Semarang untuk mengoptimalkan penghijauan sebenarnya patut diapresiasi, tetapi kesannya kurang direncanakan secara matang.

Ia mencontohkan Taman Pandanaran Semarang yang dirancang sebagai taman aktif, sekaligus berfungsi sebagai RTH ditunjang letaknya yang di tengah kota, semestinya dirancang dengan banyak pohon peneduh.

“Kenyataannya, pohon peneduhnya justru sedikit dan malah lebih banyak bangunan betonnya. Taman yang ideal itu komposisinya 70 persen pohon peneduh, dan 30 persennya bangunan pendukung,” katanya.

Politikus Gerindra itu menjelaskan Pemkot Semarang ke depannya perlu merencanakan secara matang pembangunan taman agar fungsinya sebagai “paru-paru kota” bisa maksimal dengan banyaknya pohon peneduh.

Kalau bisa, kata dia, lahan-lahan yang berada di tengah kota dan kurang optimal dibangun menjadi taman, seperti wahana permainan Wonderia menjadi hutan kota menyatu dengan Taman Budaya Raden Saleh (TBRS).

“Mestinya, TBRS dan Wonderia dikembangkan sebagai RTH, hutan kota, kan bagus. Apalagi, letaknya kan di tengah kota. Jangan malah mau dibangun menjadi Trans Studio, tempatnya bukan di situ,” katanya.

Joko menyarankan Trans Studio dibangun di kawasan-kawasan pinggiran, seperti Kecamatan Mijen dan Tugu agar roda ekonomi Semarang berkembang secara merata dan tidak hanya terpusat di tengah kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya