SOLOPOS.COM - Rumah salah seorang penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ditempeli stiker sebagai penerima bantuan sosial. (Antara-Akhmad Nazaruddin Lathif)

Solopos.com, KUDUS — Penerima manfaat Program Keluarga Harapan alias PKH di Kudus emoh ditandai sebagai warga miskin dengan rumahnya ditempeli stiker bansos (bantuan sosial). Ketimbang rumahnya ditempeli stiker, warga itu pilih mundur dari daftar.

Sikap itu terekam Kantor Berita Antara, Senin (15/6/2020). Salah seorang penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Kudus mengundurkan diri. Pasalnya ia merasa tergolong warga mampu, namun selama ini masih menerima bantuan.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

"Untuk sementara yang tercatat baru satu orang penerima manfaat PKH yang menyatakan mundur saat hendak ditempeli stiker di rumahnya beberapa waktu lalu," kata Koordinator pendamping PKH Kabupaten Kudus Habib Rifai di Kudus, Jawa Tengah, .

Di Semarang, Menteri PUPR Akui Kini Prioritaskan Padat Karya

Ia mengakui sebelumnya ketika di acara pertemuan kelompok memang sudah ada keinginan mundur ketika program penempelan stiker tersebut benar-benar dijalankan. Hal tersebut, kata dia, dimungkinkan karena yang bersangkutan memang tergolong warga mampu sehingga memilih mengundurkan diri.

"Bagi penerima manfaat PKH yang merasa sudah mampu dan mandiri, memang didorong untuk melakukan graduasi atau melepaskan diri dari program. Bantuan biar dialihkan kepada warga yang memang lebih berhak," ujarnya.

Belum Semua Ditandai

Hanya saja, lanjut dia, program penempelan stiker oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kudus belum seluruhnya. Pasalnya, kegiatan itu baru sampling di masing-masing desa yang ada di sembilan kecamatan. Di luar kegiatan penempelan stiker, jumlah penerima PKH yang melakukan graduasi juga cukup banyak. Data per April 2020 mencapai 271 penerima manfaat.

Kabid Pemberdayaan Kelembagaan Sosial dan Keluarga Miskin Dinas Sosial P3APP dan KB Kudus Arini Budi Utami mengakui penempelan stiker belum menyeluruh. Sebab, menurutnya, memang terbukti bisa menyeleksi warga yang tergolong mampu untuk mengundurkan diri. Rencananya, kata dia, dalam waktu dekat akan dilanjutkan kembali. Targetnya, 45.000 stiker bisa ditempel di 45 keluarga penerima manfaat berbagai program bantuan sosial.

Benarkan Jaka Tingkir Pernah Bunuh Calon Prajurit Demak?

Di antaranya, mulai dari bantuan PKH, bantuan pangan non tunai (BPNT), rumah tidak layak huni (RTLH), penerima bantuan iuran (PBI) jaminan kesehatan nasional, dan kartu Indonesia pintar (KIP). Pada stiker tersebut, juga sudah mencantumkan semua jenis bantuan tersebut mulai dari PKH, BPNT, RTLH, PBI hingga KIP.

“Sebelumnya kami terkendala pandemi COVID-19. Rencananya dalam waktu dekat akan dilanjutkan kembali," ujarnya. Apabila ada penerima manfaat yang sengaja merusak stiker tersebut, maka secara otomatis mengundurkan diri sebagai penerima bantuan.

Menurut dia penempelan stiker tersebut sebagai bentuk transparansi dalam pemberian bantuan, sekaligus bahan evaluasi di masyarakat apakah yang menerima sudah tetap sasaran atau tidak. Ketika masyarakat juga ikut memantau dan mengawasi, setidaknya ketika ada kekeliruan dalam penyalurannya bisa menjadi bahan evaluasi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya