SOLOPOS.COM - Gus Lukman Hakim (kanan) dan Prof Dr Imam Taufik saat jumpa pers persiapan haul ke 10 Abah Syekh di Ponpes Salafiyah Az Zuhri, Ketileng, Tembalang, Kota Semarang, Jumat (10/2/2023). (Ponco Wiyono-Solopos.com).

Solopos.com, SEMARANG — Peringatan hari wafat atau haul Syekh Syaefullah Anwar Zuhri Rosyid atau Abah Syekh rencana digelar di Pondok Pesantren Salafiyah Az Zuhri Ketileng, Kelurahan Sendangmuly, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (11/2/2023) malam. Haul ke-10 yang juga turut disertai dengan acara Ganti Luwur itu rencana turut dihadiri budayawan kondang, Sujiwo Tejo.

Syekh Syaefullah Anwar Zuhri Rosyid atau yang lebih dikenal dengan sebutan Abah Syekh dikenal sebagai sosok ulama kharismatik selama hidupnya. Oleh karenanya tak heran jika setiap peringatan hari wafat beliau atau haul, ribuan orang selalu hadir di Pondok Pesantren Salafiyah Az Zuhri Ketileng, Tembalang, Semarang.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Menurut ketua Panitia haul, Prof Dr Imam Taufiq, tema yang akan diusung dalam haul kali ini adalah beragam dalam beragama. Menurut pria yang juga menjabat sebagai Rektor UIN Walisongo itu, Abah Syekh merupakan kiai kelahiran Sokaraja, Kabupaten Banyumas, yang dipercaya sebagian muridnya memiliki karamah. Sementara kiprahnya sebagai ulama yang peduli pada kearifan lokal dan kerukunan antarmasyarakat juga sangat dikenal hingga tingkat nasional.

Beberapa kali haul Abah Syekh dihadiri sosok-sosok penting seperti mantan Menteri Agama Lukman Saifuddin, Mahfud Md, almarhum budayawan Prie GS, hingga yang termutakhir esok dikabarkan akan diramaikan budayawan Sujiwo Tejo.

Keberagaman

Mengenai tema, Imam mengatakan sosok Abah Syekh sangat mewakili semangat keberagaman dalam beragama.

“Hidup berdampingan kalau tidak dihiasi semangat bersama-sama maka tentu tidak bisa dibangun masyarakat harmonis. Hanya memahami keberagaman itulah orang akan mampu beragama dengan benar, dan tema ini ada dalam karakter beliau semasa hidupnya, semua dirangkul dalam satu keluarga,” urai Imam kepada wartawan, Jumat (10/2/2023).

Putra Abah Syekh, Gus Muhammad Lukman Hakim, menambahkan prosesi Ganti Luwur (mengganti kelambu) yang akan turut dilakukan bertujuan untuk memperlihatkan sifat kepemimpinan di zaman Abah Syekh. Menurut putra Abah Syekh tersebut, ketekunan ayahnya membina pondok pesantren tampak dari para santri dan alumni yang masih setia menghadiri kajian dan haul di Az Zuhri.

“Jadi besok dari 5.000 sampai 10.000 akan hadir, kami meminta maaf kepada masyarakat jika nanti tidak nyaman akan terjadi penutupan jalan dan kawasan pondok menjadi sangat padat. Sejak dulu Abah Syekh selalu merangkul semua, anak muda atau orang tua duduk bersama, membuang ego masing-masing. Bahkan Rektor UIN pun masih mau mengaji karena beliau,” lanjut Gus Lukman.

Menurut putra kelima Abah Syekh ini, kiprah almarhum ayahnya dalam kerukunan antarumat beragama akan tampak dalam haul, sehingga ia mempersilakan masyarakat awan untuk turut hadir menyaksikan perayaan haul ini.

“Tahun 1989 Abah Syekh sempat ditegur ulama karena memperkenalkan wayang di pondok, sekarang lihat, banyak wayang di pondok dan pakai blangkon. Jadi di haul nanti semua aliran akan hadir, Dari murshid, toriqoh, kebatinan, pemeluk agama lain, budayawan, pejabat menjadi satu,” lanjutnya.

Dalam haul Sabtu malam nanti, Sujiwo Tejo direncanakan turut naik ke panggung untuk mengaji dan memberikan ceramah bertajuk Khotbah Iftitah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya