SOLOPOS.COM - Pelaku pembunuhan bos air isi ulang di Semarang, Muhammad Husen, saat digelandang polisi di Mapolrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Tabir yang menutupi kasus penemuan mayat dicor di sebuat tempat usaha atau depot isi ulang air minum di Jalan Mulawarman Raya, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), akhirnya tersingkap. Pelaku pembunuhan sadis itu tak lain adalah karyawan korban bernama Muhammad Husen.

Husen tega membunuh bosnya, Irwan Hutagalung, 53, lantaran sakit hati karena mengaku kerap diperlakukan semena-mena. Hal itu disampaikan pelaku saat dihadirkan di Mapolrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023). Ia pun mengaku kerap dipukuli korban, sehingga menyimpan perasaan sakit hati dan dendam.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

“Saya sakit hati. Sering dipukuli, pakai tangan kosong. Setiap ada kesalahan kecil, langsung main tangan. Dipukul di bagian mata, kepala, badan juga sering. Itu [mulai sering dipukul] saat pertengahan bulan puasa,” aku Husen.

Husen mencontohkan kesalahan kecil itu seperti pesanan galon yang awalnya 15 hanya terkirim 14. Kemudian mengenai nominal harga galon yang terkadang dirinya salah sebutkan ke pelanggan.

“Namanya juga orang baru [ada kesalahan di awal]. Saya kerja baru sebulan, sekitar awal puasa [kali pertama masuk kerja],” pungkasnya.

Terkait eksekusi atau pembunuhan, Husen ternyata telah merencanakanya sejak Senin (1/5/2023). Namun aksinya tersebut baru dilakukan pada Kamis (4/5/2033) malam.

Kemudian pada Jumat (5/5/2023) pagi, pelaku melakukan mutilasi kepada tubuh korban menjadi empat bagian. Di sini, pelaku mengaku saat memutilasi, korban masih dalam kondisi hidup. Kemudian pada Sabtu (6/5/2033), dirinya kabur ke kampung halamannya di Banjarnegara dengan membawa uang hasil penjualan isi ulang air milik korban Rp7 juta.

“Uang saya ambil karena butuh. Buat mengurangin beban pikiran, buat senang-senang, beli makan, rokok, nyari cewek,” bebernya.

Kecewa

Saat ditanya kenapa lebih memilih membunuh dan memutilasi korban dari pada kabur dari tempat kerja isi ulang air tersebut, Husen mengaku karena sangat kecewa terhadap korban. Sebab, perilaku baik yang dirinya sematkan terhadap Irwan, ternyata salah kaprah.

“Kenapa harus dimutilasi, karena orangnya baik pada awalnya, ternyata sifat aslinya seperti itu. Terus KTP saya juga ditahan, diancam kalau keluar kerja bakal dihabisi [bunuh]. Makanya saya enggak lari atau kabur,” terangnya.

Sekadar informasi, Muhammad Husen sebelum bekerja di tempat isi ulang air minum milik Irwan Hutagalung adalah seorang pekerja di warung Indomie atau Warmindo. Husen berkenalan dengan Irwan karena korban kerap mengantarkan galon air minum dan tabung gas ke Warmindo tempatnya bekerja.

“Saya enggak diajak [bekerja ikut korban]. Saya keluar dari Warmindo terus pindah kerja ikut di sana [tempat usaha korban]. Pertama kenal orangnya baik awalnya, tapi ternyata sifat aslinya seperti itu. Sakit hati saya,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya