SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat menghadiri ground breaking pabrik PT Samator di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jumat (17/3/2023). (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, BATANG — PT Samator membangun pabrik di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah (Jateng). Pabrik dengan nilai investasi mencapai Rp500 miliar atau setengah triliun rupiah itu mulai dibangun Jumat (17/3/2023) yang ditandai dengan acara peletakan batu pertama atau groundbreaking.

Acara groundbreaking tersebut juga turut dihadiri Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Ganjar menyebutkan pabrik di KIT Batang ini menjadi pabrik ke-56 yang dibangun Samator dan menjadi yang terbesar.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

“Pertama, kami menyampaikan terima kasih karena ini plant terbesar dari Samator. Jawa Tengah dan Batang dipercaya untuk itu. Mesti dilakukan pelayanan yang juga terbaik. Maka saya sampaikan berikan yang terbaik, cepat, jangan ada pungli, jangan ada korupsi dan sebagainya,” kata Ganjar di lokasi.

Menurut Ganjar, ketika semua berjalan dengan baik maka ke depan kebutuhan oksigen untuk masyarakat dan industri dapat terpenuhi dengan cepat. Selain itu harga oksigen juga diharapkan lebih murah karena lebih dekat distribusinya.

“Kedua, ketika kemudian ini nanti berjalan dengan baik, harapan kami industri-industri yang ada di sekitar ini, khusus untuk kebutuhan produk oksigen dan turunannya ini bisa disuplai dari sini. Lebih dekat pasti lebih murah karena tinggal pasang pipa-pipa untuk diputar di sini,” jelasnya.

Setelah semua kebutuhan untuk lokasi pabrik terpenuhi maka selanjutnya adalah penyerapan tenaga kerja. Menurut Ganjar suplai tenaga kerja dapat diambil dari masyarakat di Kabupaten Batang, wilayah sekitarnya, atau daerah lain di Jawa Tengah.

Investasi yang dilakukan oleh PT Samator Indonesia Gas juga diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat Jateng, khususnya Batang. Untuk itu masyarakat di Kabupaten Batang tidak boleh ketinggalan, tidak boleh menunggu, dan harus menyiapkan diri dengan baik.

“Masa depan itu direbut bukan ditungguin, karena ini bukan wangsit tapi ikhtiar. Maka pendidikan harus disiapkan, keterampilan mesti disiapkan,” imbuh Ganjar.

Ganjar juga berencana mendirikan sekolah vokasional di sekitar KIT Batang. Model sekolah akan direplikasi dan mengembangkan program teaching industry yang sudah dilakukan di Kaawaasan Industri Kendal (KIK). Harapannya, sekolah itu bisa menciptakan skill labour dari pelajar SMK.

Sementara itu, Direktur Utama PT Samator Indonesia Gas, Rahmad Harsono, mengatakan air separation plant di Kawasan Industri Terpadu Batang merupakan yang terbesar. Investasinya mencapai sekitar Rp500 miliar.

“Ini plant terbesar yang kami investasikan, nilai investasinya setengah triliun. Kita juga bangun 16 fueling station. Ini untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit dan industri,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya