Solopos.com, GROBOGAN – Lima santri dan seorang kiai di Grobogan, Jawa Tengah, meninggal dunia akibat tenggelam di lubang bekas galian tambang tipe C, Senin (9/3/2020). Mereka tenggelam diduga akibat tidak bisa berenang.
Keenam korban tak lain adalah penghuni Pondok Pesantren alias Ponpes Al Latifiyyah di Dusun Sobotuwo, Desa Kronggen, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Camat Brati, Joko Supriyanto, mengatakan kejadian tragis itu bermula saat pengasuh pondok bersama santri di Grobogan melakukan kerja bakti senin pagi. Begitu selesai, beberapa santri mendatangi kubangan bekas galian tambang tipe C untuk mencuci kaki dan tangan.
2 Warga Solo Diisolasi di RS Moewardi, Kena Virus Corona?
2 Warga Solo Diisolasi di RS Moewardi, Kena Virus Corona?
“Para santri tersebut meminta izin kepada pengasuh Pondok Pesantren Al Latifiyyah untuk cuci tangan setelah kerja bakti di kubangan bekas galian C,” terang Joko Supriyanto seperti dilansir Okezone.
Nahas, salah satu di antara mereka terpeleset. Melihat temannya terpeleset, santri lainnya bermaksud membantu.
Dua di antaranya berhasil selamat. Sementara lima santri bersama kiai yang ikut tenggelam meninggal dunia.
Tragedi Sawah Besar, Psikolog Ungkap Bagaimana Film Chucky Pengaruhi Penonton
“Sedangkan KH Wahyudi yang hendak membantu santrinya juga ikut tenggelam,” sambung Joko Supriyanto.
Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah alias BPB Jawa Tengah, Sudaryanto, mengatakan korban tenggelam diduga tidak bisa berenang.
“Mereka itu baru saja selesai melakukan kerja bakti. Setelah kerja bakti, mereka berniat membersihkan diri di kubangan bekas galian C itu. Ternyata, mereka enggak bisa berenang dan teman yang berusaha menolong malah ikut tenggelam,” ujar Sudaryanto, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah.
Berikut identitas lima santri dan seorang kiai Grobogan yang meninggal dunia akibat kecelakaan air di lubang bekas galian tambang tipe C di Grobogan: