SOLOPOS.COM - Penampakan sapi jumbo milik Rizki Amin dengan berat 1,3 ton di kandang pedalaman miliknya yang berada di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (29/5/2024). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARAN – Mendekati Hari Raya Iduladha menjadi ladang panen cuan bagi para peternak sapi.

Tak terkecuali para peternak sapi jumbo. Meskipun dengan harga yang cukup tinggi, sapi jumbo saat ini juga diminati sebagai hewan untuk kurban.

Promosi Didukung BRInita, Dasawisma Pisang Palembang Sulap TPS Liar Jadi Urban Farming

Hal itu salah seorang peternak sapi asal Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rizki Amin.

Diakuinya, peminat sapi jumbo jenis limosin dan simental untuk kebutuhan kurban meningkat terus setiap tahun. Bahkan pembeli ada yang dari negara Malaysia.

“Kalau pembeli di sini biasanya para pengusaha, atau kelas manajer dan direktur di perusahaan gitu. Tahun ini ada pembeli dari Malaysia tapi untuk kurban di sini (Indonesia). Banyak pembeli itu biasa dari Jabodetabek dan Jawa Tengah khususnya Tegal dan Pekalongan juga banyak,” beber Amin saat ditemui Solopos.com, di kandang pedalaman miliknya, Rabu (29/5/2024).

Dikatakan, saat ini stok sapi jumbo miliknya sebagian besar sudah terjual. Sebab ia mulai menjual sapi untuk kurban sejak setalah puasa. Sehingga banyak pembeli yang langsung memesannya.

“Pesannya sudah lama. Jadi kita kasih harga plus kita rawat sampai mendekati Iduladha, baru kami kirim ke pembeli. Harga saat beli itu sudah termasuk perawatan sampai dengan pengiriman,” terang dia.

Amin menyebut, saat ini di kandang miliknya terdapat berbagai jenis sapi. Namun paling banyak diminati adalah sapi jenis limosin dan simental.

Sebab sapi tersebut jenis sapi paling bagus kualitas dagingnya. Untuk harga mulai dari Rp24 juta sampai dengan ratusan juta.

Diakuinya, untuk pemasaran dirinya banyak menggunakan media sosial. Bahkan sering kali pembeli pesan hanya lewat media sosial atau WhatsApp. Selain itu, ia juga banyak menggunakan jaringan pertemanan untuk menjual sapi-sapi untuk kurban.

“Kita mainnya di media sosial. Kami lihatin sapi yang dinginkan pembeli. Jadi tak perlu datang ke sini. Kami juga ada jaminan jika sapi mati sebelum dikirim bisa diganti atau transaksi ulang,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya