Jateng
Jumat, 22 Januari 2021 - 01:30 WIB

Sarang Burung Walet Jadi Andalan Ekspor Jateng Saat Pandemi

Imam Yuda Saputra  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sarang walet (Freepik)

Solopos.com, SEMARANG – Aktivitas ekspor sarang burung walet dari Jawa Tengah (Jateng) mengalami peningkatan yang cukup signifikan selama masa pandemi Covid-19.

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas IA Semarang, Parlin Robert Sitanggang, mengatakan sarang burung walet dalam dua tahun terakhir menjadi hasil peternakan unggulan bagi Jateng.

Advertisement

Hal itu terbukti dari nilai ekspor sarang burung walet di Jateng yang pada 2020 lalu mencapai Rp1,4 triliun. “Selama 2020 kemarin kita mampu mengekspor 64 ton sarang walet. Itu nilai transaksinya mencapai Rp1,4 triliun.Karena ibaratnya emas putih. Nilai jualnya sangat tinggi. Untuk itulah, kegiatan ekspornya kita kebut terus,” ujar Parlin kepada wartawan di Semarang, Kamis (21/1/2021).

Desa di Magelang Konservasi Lingkungan Pakai Mitos

Advertisement

Desa di Magelang Konservasi Lingkungan Pakai Mitos

Parlin menambahkan produk sarang burung walet di Jateng selama ini banyak dihasilkan peternak dari Kabupaten Magelang, Demak, Kota Semarang, dan Rembang. Sedang proses produksi selama ini mengandalkan pabrik yang ada di Kota Semarang.

Produk tersebut lanjut Parlin selama ini banyak di ekspor ke berbagai negara di Asia dan Amerika seperti Taiwan, Tiongkok, Australia, Hongkong, Kanada, Thailand, hingga Amerika Serikat.

Advertisement

Begini Upaya Pemerintah Bangkitkan Sektor Perumahan

Memiliki Sederet Manfaat

Sarang burung walet selama ini memang banyak diminati di pasaran, karena dipercaya memiliki sederet manfaat bagi kesehatan dan kecantikan tubuh.

Target nilai ekspor di Jateng pada 2021 ini, Parlin mengaku pada tahun ini menargetkan hingga Rp4,3 triliun. Angka ini naik dibanding 2020 lalu yang mencapai Rp4,1 triliun.

Advertisement

“Kalau tahun kemarin kita bisa mencetak nilai ekspor mencapai Rp4,1 triliun, tahun ini harus meningkat. Kita targetkan Rp4,3 triliun. Meski pun situasi saat ini masih pandemi,” tuturnya.

 

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif