Jateng
Kamis, 3 Juni 2021 - 10:55 WIB

Satgas Tak Temukan Varian Baru Virus Covid-19 di Kudus

Newswire  /  Alvari Kunto Prabowo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito. (Antara)

Solopos.com, KUDUS – Satgas Penanganan Covid-19 hingga kini belum ditemukan adanya virus corona varian baru pada lonjakan kasus penyebaran virus corona di Kabupaten Kudus.

Mengutip Antara, Kamis (3/6/2021), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Ganip Warsito, mengungkapkan nantinya ada bagian tim yang  melacaknya. “Nanti juga ada pendampingan dari BNPB untuk itu semua," ujar Ganip yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 seusai rapat koordinasi dengan Pemkab Kudus.

Advertisement

Satgas akan berupaya maksimal untuk menghentikan penambahan kasus Covid-19. Tren penambahan kasus baru selama dua hari terakhir juga mulai menurun. Peran masyarakat sangat besar dalam menekan lonjakan kasus tersebut.

Baca Juga : Temuan Kasus Baru Covid-19 di Kudus Mulai Turun

"Kami juga akan menegakkan lagi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat [PPKM] mikro. Ini menjadi strategi untuk mencegah, melaksanakan disiplin prokes, mulai dari memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak serta 3T [tracing, testing, treatment]," ujarnya.

Advertisement

Sementara kesulitan yang dihadapi Pemkab Kudus, sudah disepakati akan memberikan dukungan dan penguatan. Sedangkan penegakan protokol kesehatan dan PPKM mikro oleh babinsa dan babinkhamtibmas serta tokoh masyarakat akan dibantu personel dari Kodam.

Terkait dengan penuhnya UGD di RSUD Loekmono Hadi Kudus, akan diatur lagi sehingga bisa dipilah antara pasien dengan gejala ringan, sedang, maupun berat agar bisa ditangani dengan cepat.

Baca Juga : Kudus Dapat Tambahan Nakes Tangani Covid-19

Advertisement

Kekurangan tenaga kesehatan juga sudah dibantu dari Pemprov Jateng dengan menambah 60 orang perawat, sedangkan kekurangan tenaga medis bisa mendukung dari pemerintah pusat. "Nantinya juga akan dibuatkan posko supaya satu pintu, supaya tidak ada miskoordinasi dan misinformasi supaya jalurnya satu saja," ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif