SOLOPOS.COM - Polresta Magelang saat melakukan penyisiran di tempat kejadian perkara (TKP) di Desa Jebengsari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (19/3/2023). (Solopos.com-Dok Polresta Magelang).

Solopos.com, MAGELANG – Pelalu ledakan petasan di Desa Jebengsari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, EBW, 30, ternyata sudah meracik bahan petasan selama dua tahun terakhir.

Pelaku yang bekerja sebagai satpam salah satu bank di Magelang itu mendapatkan bahan baku petasan dari salah satu market place atau toko online.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Hal tersebut disampaikan Kasatreskrim Polresta Magelang, Kompol Rifeld Contantien Baba, kepada Solopos.com, Kamis (20/4/2023) sore. 

Ia mengatakan, saat ini proses penanganan telah dinaikan statusnya menjadi penyidikan dan satu orang telah ditetapkan sebagai tersangka atas nama EBW.

“Pelaku sudah kami tahan di Rutan Polresta Magelang. Dia (pelaku), mendapat bahan baku melalui toko online, dan sudah melakukan kegiatan ini sekitar dua tahun,” ungkap Kompol Rifeld.

Kasatreskrim menjelaskan, ledakan yang terjadi di Salaman Magelang pada Rabu (19/4/2023) malam itu, berasal dari racikan seberat 5 kg milik EBW. Kendati demikian, penyebab ledakan hingga saat ini masih dalam proses penyidikan.

“Kami masih mendalami peran lenjual/produsen bahan ledak obat mercon itu, dan apabila terbukti, maka akan diterapkan ancaman hukuman yang sama. Yaitu Pasal 1 ayat 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman pidana penjara 20 tahun,” pungkasnya.

Selain menetapkan pelaku, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti di antaranya satu karung petasan jadi ukuran diameter 1 sentimeter, 10 kilogram potasium klorat, empat kantong petasan renteng dan sumbu, terakhir satu karung kertas selongsong dan bambu alat pembuat selongsong. 

Ledakan  bahan petasan itu juga mengakibatkan satu orang korban luka lecet di tangan dan kaki atas nama NP (31), warga Jebengsari Salaman, yang merupakan istri pelaku.

“Kemudian juga berdampak pada 1 rumah rusak berat, yaitu rumah milik EBW, dan 13 Rumah lain ikut terdampak dengan kondisi pecah kaca dan genteng,” tutupnya.

Sebagai informasi, peristiwa ledakan petasan di Magelang ini bukanlah yang kali pertama terjadi di bulan puasa tahun ini. 

Sebelumnya, peristiwa serupa terjadi di Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, pada Minggu (26/3/2023). Akibat insiden itu, satu orang meninggal dunia dan sejumlah rumah mengalami kerusakan parah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya