Solopos.com, MAGELANG – Pelalu ledakan petasan di Desa Jebengsari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, EBW, 30, ternyata sudah meracik bahan petasan selama dua tahun terakhir.
Pelaku yang bekerja sebagai satpam salah satu bank di Magelang itu mendapatkan bahan baku petasan dari salah satu market place atau toko online.
Hal tersebut disampaikan Kasatreskrim Polresta Magelang, Kompol Rifeld Contantien Baba, kepada Solopos.com, Kamis (20/4/2023) sore.
Ia mengatakan, saat ini proses penanganan telah dinaikan statusnya menjadi penyidikan dan satu orang telah ditetapkan sebagai tersangka atas nama EBW.
Ia mengatakan, saat ini proses penanganan telah dinaikan statusnya menjadi penyidikan dan satu orang telah ditetapkan sebagai tersangka atas nama EBW.
“Pelaku sudah kami tahan di Rutan Polresta Magelang. Dia (pelaku), mendapat bahan baku melalui toko online, dan sudah melakukan kegiatan ini sekitar dua tahun,” ungkap Kompol Rifeld.
Kasatreskrim menjelaskan, ledakan yang terjadi di Salaman Magelang pada Rabu (19/4/2023) malam itu, berasal dari racikan seberat 5 kg milik EBW. Kendati demikian, penyebab ledakan hingga saat ini masih dalam proses penyidikan.
Selain menetapkan pelaku, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti di antaranya satu karung petasan jadi ukuran diameter 1 sentimeter, 10 kilogram potasium klorat, empat kantong petasan renteng dan sumbu, terakhir satu karung kertas selongsong dan bambu alat pembuat selongsong.
Ledakan bahan petasan itu juga mengakibatkan satu orang korban luka lecet di tangan dan kaki atas nama NP (31), warga Jebengsari Salaman, yang merupakan istri pelaku.
“Kemudian juga berdampak pada 1 rumah rusak berat, yaitu rumah milik EBW, dan 13 Rumah lain ikut terdampak dengan kondisi pecah kaca dan genteng,” tutupnya.
Sebagai informasi, peristiwa ledakan petasan di Magelang ini bukanlah yang kali pertama terjadi di bulan puasa tahun ini.
Sebelumnya, peristiwa serupa terjadi di Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, pada Minggu (26/3/2023). Akibat insiden itu, satu orang meninggal dunia dan sejumlah rumah mengalami kerusakan parah.