Jateng
Senin, 13 April 2020 - 08:18 WIB

Sebagian Peserta Ijtima Ulama Asal Jateng Jalani Rapid Test

Mariyana Ricky P.d  /  Cahyadi Kurniawan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi peserta Ijtima Ulama Gowa, Sulsel, 2020. (Liputan6.com)

Solopos.com, SOLO — Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menyebut sebagian peserta Ijtima Ulama Dunia Zona Asia di Gowa asal Jateng telah menjalani rapid test. Hal itu dilakukan menyusul kabar beberapa alumni Gowa yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, mengatakan sebagian hasil rapid test tersebut menunjukkan hasil positif. Tes kemudian dilanjutkan dengan pengambilan spesimen lendir hidung/tenggorokan untuk uji swab polymerase chain reaction (PCR).

Advertisement

Kartu Pra Kerja Wonogiri Diprioritaskan Untuk Pekerja Dirumahkan Dan Korban PHK

"Di Wonosobo, beberapa [peserta ijtima ulama asal jateng] lain sudah kami cek rapid test ternyata ada yang positif juga. Kalau Soloraya, saya belum cek. Tapi saya pegang datanya. Nanti saya buka dulu," kata dia, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (12/4/2020).

Advertisement

"Di Wonosobo, beberapa [peserta ijtima ulama asal jateng] lain sudah kami cek rapid test ternyata ada yang positif juga. Kalau Soloraya, saya belum cek. Tapi saya pegang datanya. Nanti saya buka dulu," kata dia, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (12/4/2020).

Ihwal peserta ijtima ulama asal Jateng dari Kabupaten Klaten dan Karanganyar yang meninggal dunia saat berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), Yulianto, mengaku belum mendapat laporan.

Pandemi Corona, Pemkab Sukoharjo Kehilangan Pendapatan Rp10 Miliar

Advertisement

"Kami awasi terus, karena beberapa kabupaten/kota sudah melaporkan ada peserta Itjima Ulama menjadi PDP. Bahkan, ada juga yang sudah terkonfirmasi positif," jelas dia.

Mudahkan Pemantauan, Rumah Pemudik di Bedoro Sambungmacan Sragen Dipasangi Stiker

Penjelasan Status PDP

Menurut dia, untuk menjadi PDP, orang tersebut harus memiliki beberapa gejala yakni riwayat demam, batuk, dan pilek. Selain itu, ada radang paru atau pneumonia dibuktikan dengan foto thorax.

Advertisement

SBBI 2020 Usung Kekuatan Inovasi

Kemudian, pernah kontak dengan pasien terkonfirmasi positif corona dan memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit.

Jika faktor pneumonia atau tidak demam, serta hanya batuk pilek dan bepergian dari zona merah, mereka hanya berstatus ODP.

Advertisement

RS Darurat Covid-19 Sragen Siap Digunakan, Begini Fasilitasnya

PDP yang sudah selesai pengawasan dan hasil swab-nya negatif dipastikan keluar dari daftar PDP. Sementara itu, apabila hasil swab-nya positif, statusnya naik menjadi pasien terkonfirmasi positif corona.

Sedangkan, untuk PDP yang meninggal namun hasil swab belum keluar, perlakukan jenazahnya tetap menggunakan protokol Covid-19. Dinas, sambungnya, selalu mengupdate hasil swab meski PDP tersebut telah meninggal. Spesimen dikumpulkan saat pasien tersebut mendapatkan status PDP.

Lewat Ogoh-Ogoh, Warga Manahan Solo Lawan Corona

"PDP yang meninggal dan swab-nya positif [keluar setelah meninggal], langsung dimasukkan ke daftar meninggal karena Covid-19. Pernah hasil swab keluar berbarengan itu, sehari langsung lima, yang membuat daftar pasien meninggal di website melonjak. Padahal, meninggalnya di tanggal berbeda, tapi hasil swab-nya keluar bersamaan," tutur Yulianto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif