Jateng
Jumat, 18 Mei 2018 - 10:50 WIB

Sebelum Meninggal, Bukhori Ciptakan Lagu Anyar untuk Nasida Ria

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p>Semarangpos.com, SEMARANG &ndash; Kabar meninggalnya<a title="Kabar Duka: Pencipta Lagu Perdamaian Meninggal Dunia" href="http://semarang.solopos.com/read/20180517/515/916826/kabar-duka-pencipta-lagu-perdamaian-meninggal-dunia"> Bukhori Masruri</a> meninggalkan duka yang teramat dalam bagi pencinta musik kasidah. Terlebih lagi, sebelum meninggal pria yang juga akrab dikenal dengan nama Abu Ali Haidar itu berniat meluncurkan lagu baru untuk grup musik Nasida Ria.</p><p>Bukhori yang juga mantan Ketua PW Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah (Jateng) meninggal dunia di RS Sultan Agung, Kota Semarang, Kamis (17/5/2018). Ia meninggal dunia karena menderita sakit jantung kronis sejak lama.</p><p>Semasa hidup Bukhori kerap menciptakan lagu bernuansa Islam yang dibawakan grup musik Nasida Ria. Beberapa lagu ciptaannya bahkan sempat populer dan dibawakan artis-artis ibu kota, seperti <a title="http://entertainment.solopos.com/read/20180402/482/907666/indonesian-idol-2018-duet-bareng-krisdayanti-joan-ini-seperti-mimpi" href="http://entertainment.solopos.com/read/20180402/482/907666/indonesian-idol-2018-duet-bareng-krisdayanti-joan-ini-seperti-mimpi">Krisdayanti</a>, Anang Hermansyah, dan grup musik Gigi.</p><p>Beberapa lagu ciptaan Bukhori yang cukup populer di telinga masyakat Indonesia antara lain <em>Perdamaian, Wartawan Ratu Dunia, Pengantin Baru, Tahun 2000</em>, hingga<em> Kota Santri.</em></p><p>Kini, Bukhori pun telah menciptakan lagu baru yang rencana kembali dibawakan Nasida Ria, yakni berjudul <em>Racun Transparan</em>. Namun belum sampai lagu baru itu dirilis, Bukhori sudah dipanggil untuk menghadap Sang Khalik.</p><p>&ldquo;Kami tidak bisa melupakan, beliau guru besar, kiai dan penasihat teman-teman Nasida Ria. Bapak tidak sempat menyaksikan atau menikmati lagunya dirilis,&rdquo; ujar seorang personel Nasida Ria, Hj. Afuwah, saat dijumpai wartawan di rumah duka Perum Bumi Wonomukti RT 004/RW 005, Sambiroto, Tembalang, Kota Semarang, Kamis.</p><p>Afuwah menyebutkan seperti lagu-lagu lainnya ciptaan Bukhori Masruri, lagu <em>Racun Transparan</em> memiliki makna dan nasihat bagi pendengarnya. Lagu itu memiliki pesan agar anak muda tak terjebak dalam sisi kelam kemajuan teknologi.</p><p>&ldquo;Bapak bilang saat ini segala sesuatu bisa transparan lewat teknologi. Misal, baik dan buruk sesuatu bisa dilihat melalui <em>handphone.</em> Dengan lagu ini, beliau berharap generasi muda bisa terhindar dari sisi negatif teknologi,&rdquo; beber Afuwah.</p><p>KH Bukhori Masruri meninggal di usia 77 tahun. Ia meninggal akibat penyakit jantung yang sudah diderita sejak lama.</p><p>Almarhum dimakamkan di TPU Giriloyo, Kamis sore. Sejumlah tokoh turut mengantar kepergian Bukhori Masruri ke peristirahatan terakhir, seperti Gubernur nonaktif Jateng, <a title="Kunjungi Klaten, Ganjar Pranowo Janjikan Rp330 Miliar untuk Madrasah dan Pesantren" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180402/493/907468/kunjungi-klaten-ganjar-pranowo-janjikan-rp330-miliar-untuk-madrasah-dan-pesantren">Ganjar Pranowo</a>, Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Daroji, dan Ketua DPW PPP Jateng, Masrukhan Syamsurie.&nbsp;</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif