Jateng
Rabu, 22 April 2020 - 23:53 WIB

Sebelum Mudik Dilarang, 500.000-an Pemudik Jateng Pulang Duluan

Imam Yuda Saputra  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Senin (30/3/2020). (Antara-Aditya Pradana Putra)

Solopos.com, SEMARANG – Sebelum mudik resmi dilarang Presiden Jokowi, gelombang ratusan ribu pemudik sudah pulang ke kampung halamannya di berbagai daerah di Jawa Tengah atau Jateng. Lonjakan pemudik sudah terjadi selama pandemi virus corona atau Covid-19 atau sejak Maret lalu.

Data Dinas Perhubungan (Dishub) Jateng menyebutkan hingga Rabu (22/4/2020), total sudah ada sekitar 577.821 pemudik telah tiba di kampung mereka. Dari jumlah sebanyak itu pemudik paling banyak ada di Kabupaten Brebes yang mencapai 77.601 orang.

Advertisement

Sindir Jokowi Larang Mudik, Rudy: Masa Pejabat VVIP ke Solo Dikarantina

Selanjutnya di Kabupaten Banyumas dengan 73.468 orang, Pemalang 58.517 pemudik, Tegal 50.631 pemudik, dan Wonogiri dengan 43.992 pemudik. Angka itu merupakan akumulasi jumlah pemudik Jateng yang pulang sejak 26 Maret lalu.

Advertisement

Selanjutnya di Kabupaten Banyumas dengan 73.468 orang, Pemalang 58.517 pemudik, Tegal 50.631 pemudik, dan Wonogiri dengan 43.992 pemudik. Angka itu merupakan akumulasi jumlah pemudik Jateng yang pulang sejak 26 Maret lalu.

“Ada lima daerah dengan pemudik paling besar di Jateng selama pandemi ini. Brebes, Banyumas, Pemalang, Kabupaten Tegal, dan Wonogiri,” ujar Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Rabu sore.

Sindir Jokowi Larang Mudik, Rudy: Masa Pejabat VVIP ke Solo Dikarantina

Advertisement

"Tidak hanya di kabupaten/kota, di desa-desa juga mereka [pemudik] didata. Jadi, semua siap dengan kondisi ini," tegasnya.

Kendati gelombang pemudik yang tiba di Jateng mencapai ratusan ribu, Ganjar menilai mulai ada penurunan dalam beberapa hari terakhir. Ia pun berharap kondisi itu bisa terus bertahan agar pencegahan penularan Covid-19 atau virus corona dapat berjalan efektif.

Tambah 2! Kasus Positif Covid-19 Sukoharjo 19 Orang, 6 Isolasi Mandiri

Advertisement

Naik Bus dan Kereta

Sementara itu, dari ratusan ribu pemudik yang pulang ke Jateng paling banyak menggunakam moda transportasi darat. Tercatat ada sekitar 356.809 pemudik yang pulang kampung dengan menggunakan moda transportasi darat, seperti bus. Selanjutnya ada 172.146 pemudik yang menggunakan kereta api, 44.216 pemudik dengan pesawat, dan 4.659 pemudik menggunakan kapal.

Ganjar menambahkan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi kepada para pekerja Jateng yang ada di kota-kota besar untuk tidak mudik. Apalagi saat ini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik.

Mana Kinerja Terawan Saat Covid-19? Jokowi: Menkes Sudah Kerja Keras

Advertisement

“Akan terus kami sosialisasikan, sambil melakukan pendataan agar tidak ada yang mudik,” imbuhnya.

Ganjar mengatakan jumlah pemudik yang pulang ke Jateng mencapai 577.821 itu hanya yang terjadi sepanjang April. Namun, jika ditotal dengan jumlah pemudik yang datang ke Jateng sejak Maret diperkirakan mencapai 669.298 orang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif